SAUMLAKI, SPEKTRUM – Skandal perselingkuhan NL dengan isteri dari GDBM (Maselkosu) berinisial PB, nampak mulai mengusik oknum Anggota DPRD Kabupaten Kepualauan Tanimbar (KKT) tersebut.
NL merasa terganggu setelah dilaporkan ke Polres Maluku Tenggara Barat (KKT), Provinsi Maluku, Jumat (07/02/2020), oleh Maselkosu (korban), melalui Pengacaranya yakni Cartes Rangotwat SH.MH. Laporan itu bernomor: LP-B/17/II/2020/SPKT. Deliknya dugaan perzinahan atau perselingkuhan.
Kepada Spektrum di Saumlaki, Pengacara Cartes Rangotwat, Pengacara dari korban GDBM ini mengaku telah diincar orang suruhan dari NL dan selingkuhannya (PB), untuk melakukan tindakan kekerasan fisik terhadap dirinya.
Cartes yan juga Dosen STIAS ini mengungkapkan, utusan NL dan selingkuhannya itu mengincar dirinya sejak Senin, 17 Februari 2020, mulai dari rumah hingga di kampus STIAS. Sudah ada upaya penyerangan terhadap dirinya. Karena melihat itu, anggoota Polsek Tansel berada du TKP pun mengejar pelaku.
Dijelaskan, selingkuhan NL datang bersama beberapa orang mendatangi rumahnya di Desa Lauran, samping Batalion 734/Saumlaki untuk mengecek keberadaannya, Senin 17 Februari 2020, sekira pukul 17:00 WIT. Namun karena tidak berada di rumahnya, mereka keluar dari mobil dan menanyakan ke tetangga.
“Tetangga bilang saya di kampus. Saat itu memang saya belum pulang. Selingkuhan NL itu berkata ke tetangga saya, andai saya ada mereka kasih makan saya dengan dengan becek,” ungkap Cartes mengutip keterangan dari tentangganya kepada Spektrum di Saumlaki, Kamis (20/02/2020).
Karena tidak menemukan dirinya di rumah, sekelompok utusan NL itu, mengarahkan mobil menuju Kampus.
“Tiba di kampus, beberapa orang laki laki keluar dari mobil itu dan masuk ke lokasi Kampus bertemu dengan salah satu teman saya yang juga dosen. Mereka menanyakan keberadaan saya. Tanpa berpikir panjang lebar dan curiga, teman saya itu, langsung menemui saya di ruangan dan menyampaikan ada tamu yang ingin bertemu. Setelah mengetahui hal itu, barulah saya sadar, karena ditelpon oleh orang yang tak dikenal dengan nada kasar penuh kecurigaan,” ulas Cartes.
Selang beberapa waktu kemudian, lanjutnya, salah seorang Security datang menyampaikan, dirinya sedang ditunggu oleh kelompok di mobil untuk dipukul dan dianianya.
“Ancaman ini keluar dari mulut Melki Lethurur, salah satu saudara dari NL. Saat itu saya langsung menelpon Kapolsek Tansel, Iptu Ricad Banah, guna meminta perlindungan dari kelompok tersebut yang sedang berada di Kampus,” bebernya.
Selanjutnya, menurut Cartes, Kapolsek Tansel menurunkan dua anggota Intel dari Polsek Tansel ke Tempat Kejadian Perkara (TKP), untuk segera mengamankan korban dari ancaman. Setelah dua anggota intel tiba di TKP dengan menggunakan mobil pribadi, Pengacara ini langsung diamankan ke mobil.
Setelah dirinya berhasil diamankan ke mobil, dan hendak keluar dari area kampus, para pelaku mengikuti atlias membuntuti mobil mereka dari belakang hingga ke depan kediaman (rumah) Sekda, mobil sempat berhenti karena mereka mau bertemu dengan Kapolsek.
Namun para pelaku juga ikut menghentikan mobil yang ditumpanginya. Padahal saat itu Kapolsek ingin bertemu dengan para pelaku, supaya diajak untuk berdialog.
“Tapi kemudian para pelaku tidak menghiraukan dan langsung melarikan diri dengan mobil ke Kota Saumlaki. Hingga terjadi kejar-kejaran petugas dan para pelaku. Akhirnya para pelaku tertangkap dan digiring ke Polsek Tansel,” ungkapnya.
Menyangkut hal ini, PS Kanit Intel polsek Tansel, Bripka Yosko Eduas, yang dikonfirmasi Spektrum di Polsek Saumlaki membenarkan adanya kejadian tersebut.
“Saat kejadian tersebut, saya mendapat perintah langsung dari pimpinan, seterusnya saya dan anak buah turun ke TKP. Para pelaku sudah kita amankan,” terangnya. (MG-10)