Soal Posisi Wakil Bupati

Mukti : Tutup Kran, Ramas Leher

AMBON, SPEKTRUM.– Bangun hubungan dengan Wakil Bupati saat memerintah, tak mudah bagi seorang Bupati. Apalagi kalau kepentingan kelompok dan pribadi lebih ditonjolkan bupati. Jadinya, wakil hanya dijadikan sebagai ban serep

Ini terungkap dalam rekaman audio yang sekarang viral di Kabupaten Seram Bagian Timur. Audio itu mirip suara Mukti Keliobas, kandidat Bupati dari Partai Golkar.

Dalam audio dengan durasi 25 detik itu terungkap, perlakukan Mukti terhadap wakil bupatinya. “Wakil (wakil bupati) itu susah. Bupati emosi sedikit, bupati tutup kran,” kata Mukti.

Tidak diketahui apa yang dimaksud dengan tutup kran. Namun dari pernyataannya mengarah pada sejumlah kebijakan terkait program pemerintah, dalam bentuk proyek.

“Bupati tutup kran, ramas leher, sudah zn bernafas lai,” kata Mukti dalam audio itu. Tidak elok lagi, Mukti menyebut dirinya memiliki pengalaman dalam mencengkram leher.

“Saya punya pengalaman untuk meramas leher,” kata Mukti. Entah apa yang dimaksud Mukti dengan pengalaman dalam meremas leher. Namun berkembang, kalau ini terkait dengan posisi Wakil Bupati SBT yang dijabat Fachri Alkatiri.

Informasi Spektrum, audio itu direkam oleh seseorang dalam kunjungan Mukti Keliobas ke Namalean, Kecamatan Gorom, Kabupaten SBT. Apa yang disampaikan Mukti, sempat memantik kekecewaan banyak warga.

“Kita jadi tahu, kalau selama ini, memang kondisi pak Fachri terintimidasi oleh kewenangan Bupati. Cerita yang dikarang begitu apik oleh kelompok pak bupati. Sekarang justeru aslinya diungkap oleh bupati sendiri,” ungkap salah seorang warga yang mendengar rekaman itu di Bula. (TIM)