AMBON, SPEKTRUM – Pekerjaan pengaspalan jalan di depan pintu utama Kantor Gubernur Maluku terkesan amburadul terlihat dari fisik pekerjaan jalan tidak sesuai dengan yang seharusnya.

Panjang pekerjaan tersebut diperkirakan sekitar 150 meter dengan lebar 3 meter, seluruh pekerjaan jalan terlihat berpori dan bahkan ada yang telah terkelupas. Padahal baru dikerjakan satu hari oleh kontraktor yang biasa dipanggil Nyong Pau dengan kontraktor lapangannya Niko Tugara.

Diduga kuat jalan ini dikerjakan tidak sesuai bestek karena secara kasat mata terlihat material yang digunakan didominasi kerikil halus sementara campuran aspalnya sangat kurang. Serta hanya menggunakan stomwals mini atau babyroler.

“Secara fisik, pekerjaan jalan dilakukan amburadul lantaran terlihat berpori dan pasti tidak tahan lama,” kata salah satu kontraktor yang tidak mau namanya dipublikasikan kepada Spektrum du Kantor Gubernur Maluku, Senin, (18/11/2019).

Kemungkinan, kata dia, pekerjaan hanya menggunakan babyroler. Sumber tersebut, menyayangkan pekerjaan tersebut dilakukan secara amburadul, padahal jalan tersebut berada tepat di pintu masuk Kantor Gubernur Maluku.

Dia mempertanyakan pengawasan Dinas PUPR Provinsi Maluku khususnya Bidang Cipta Karya. “Karena jalan ini berada dibawah Bidang Cipta Karya, mestinya mereka lakukan pengawasan sehingga apa yang dikerjakan menunjukkan hasil yang bagus,” katanya.

Sumber ini menilai, kontraktor terlalu berani mengerjakan proyek secara amburadul padahal letak pekerjaan tersebut didepan hidung orang nomor satu di Maluku.

“Bagaimana kalau proyek di luar Kota Ambon atau jauh dari pantauan masyarakat pasti kualitasnya hancur-hancuran,” sesalnya.

Adece Ayuba Kepala Bidang Cipta Karya yang dikonfirmasi mengaku belum mengetahui pekerjaan tersebut karena dirinya baru pulang berdinas dari luar kota. “Nanti saya cek lagi pekerjaannya,” demikian Adece kepada Spektrum melalui sambungan telepon, Senin 18 November 2019. (S-16)