AMBON, SPEKTRUM – Tiga pejabat Desa Tial, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, yaitu SR, SD, dan ARM, resmi dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Maluku. SR pejabat Desa Tial itu, bersama kedua rekannya dipolisikan atas dugaan pengelapan Dana Desa tahun tahun 2015-2019.
“Tadi kami ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu). Setelah pihak SPKT lihat data kami, kami diserahkan ke Krimsus. Sudah kami laporkan,” kata Kepala Pemuda Bahtiar Tatuhey kepada wartawan di Ambon, usai melaporkan tiga pimpinan Negeri Tial itu.
Ia menjelaskan, program pembersih lingkungan, dengan pagu anggaran sebesar Rp 40,175,000. Dimana anggaran berasal dari DD tahun 2019. Untuk program ini, pelaksana pekerjaan AT dan SD, sementara Pejabat Negeri SR,selaku penangungjawab. Kemudian anggaran Bumdes Rp9,000,000 DD 2017, ada juga dana operasional Saniri Negeri sebesar Rp35,188,000.
“Anggran-anggran ini tidak ada satupun yang terealisasi. Karena itu kami petut menduga ada penyalahgunaan terhadap
dana-dana ini,’ jelasnya.
Sementara pembuatan lapangan sepakbola senilai Rp190,625,000, ternyata tidak sesuai dengan biayanya. Dari total anggaran itu tersisah 148. 500.000. dan dana inipun tidak tahu kejelasannya.
“Untuk anggaran ini yang terealisasi hanya Rp42,500,000. Rinciannya penyewaan eksavator dua hari dengan Rp300.000 ribu,biaya transportasi tanah timbun Rp100.000, pembelian batako Rp250,000, biaya buat para pekerja Rp4 jua, dan honor pelaksana dan pengawas, yang jumlahnya tiga orang, sebesar Rp5,000,000,” jelasnya.
Dia berharap, dengan laporan ini, pihak-pihak yang telah dilaporkan, bisa dimintai keterangan, sehingga tidak menjadi fintah di tengah-tengah masyarakat.
“Kami masyarakat Tial berharap sungguh kepada kepolisian dalam hal ini Ditreskrimsus agar bisa mengungkapkan kasus ini sehingga tidak menjadi hingga tuntas,” harapnya. (S-07)
