AMBON, SPEKTRUM – Di Maluku ada konflik soal lahan yang melibatkan TNI semua angkatan dengan warga Kota Ambon.
Saling klaim sebagai pemilik lahan yang akhuirnya menimbulkan berbagai persoalan akibat konflik tersebut.
Yang sangat menyita perhatian masyarakat adalah sengketa lahan antara warga di Kabupaten Kepulauan Aru dengan TNI AL dan warga negeri Tawiri dengan TNI AU. Kedua masalah ini akhirnya diketahui orang nomor satu di jajaran TNI ini.
Panglima mengaku belum mengetahui permasalahan tersebut, untuk itu, dirinya meminta Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Bambang Ismawan dan Pangkogabwilhan Letjen TNI Jefry Rahawarin untuk melapor jika memang mengetahui permasalahan tersebut agar bisa ditangani.
“Saya terus terang tidak tahu. Pangdam, Pangkogabwilhan kalau memang tahu, lapor saya,” kata Panglima di Lapangan merdeka Kota Ambon, Kamis (9/12/2021).
Panglima meminta apabila ada masyarakat yang tahu dan melibatkan anggota TNI dalam hal masalah tanah dan segala macam, diharapkan melapor kepadanya.
“Kalau ada masyarakat yang tahu, segera lapori. Terlibat ini dalam kapasitasnya sebagai apa. Pasalnya bukan urusan kami sebab bukan pemilik kewenangan,” tegas mantan KASAD itu.
Panglima juga memastikan akan menindak tegas anggota TNI yang “merampas” tanah milik warga tanpa prosedur dan ketentuan hukum yang jelas.
“Saya pastikan kita akan tegakkan hukum karena memang ini bukan kewenangan kami. Biarkan mereka-mereka yang punya kewenangan, Kapolda, Kejati atau Kejari, semua yang memiliki kewenangan dalam sistem hukum nasional kita. Saya janji kita akan bantu untuk menelusuri dan kalau diperlukan memang ada keterlibatan TNI, yah kita tegakkan hukum itu,” tegasnya. (tim)
.