AMBON, SPEKTRUM – Pangdam XVI/ Pattimura, Mayjen TNI Richard Tampubolon, menyempatkan diri mengunjungi Sanggar Booyratan, Amboina Ukulele Kids dan Lebebae Community, Selasa (12/07/2022) di Negeri Amahusu, Kota Ambon.
Sebagai satu-satunya Pangdam yang pernah berkunjung ke sanggar musik tradisional Maluku yang terdiri dari dua komunitas ini, Pangdam larut dalam keseruan Badedang (bernyanyi sambil menari) dengan anak-anak dari Sanggar Booyratan, Amboina Ukulele Kids dan Lebebae Community.
Kedatangan perdana Jenderal Bintang Dua TNI ini, mendapat sambutan hangat dari anak- anak sanggar dan community, juga Ketua Sanggar Booyratan Yonas Silooy, Founder Ukulele Kids Nico Tulalessy, Founder Lebebae Community, Kezia Tulalessy, serta Raja Negeri Amahusu, dan tokoh agama yang ada.
Tampubolon dalam kesempatan itu mengaku, secara pribadi dirinya termasuk orang yang sangat senang dengan tari- tarian dan musik tradisonal dari setiap daerah yang ada di Indonesia.
Sehingga menurutnya, kesempatan datang ke Sanggar Booyratan sekaligus melihat atraksi mereka memainkan alat musik, mulai dari ukulele, tipa dan toto buang, serta tarian-tarian tradisional Maluku, seperti Toki Gaba-Gaba, Tarian Tipa dan Tarian Katreji dan mendengarkan anak-anak usia dini memainkan ukulele mendedangkan lagu-lagu daerah dan Nasional menjadi kesan tersendiri bagi dirinya.
Dirinya juga menyinggung Maluku yang banyak melahirkan seniman-seminan besar di Negeri ini, termasuk dari Negeri Amahusu salah satunya Zeth Lekatompessy.
“Saya berharap nantinya akan lahir Zeth (Lekatompessy) lainnya dari Amahusu ini yang mampu mengharumkan Maluku. Dengan adanya sanggar dan community ini juga mampu melestarikan warisan budaya untuk anak cucu kita,” ucapnya.
Sekalipun tidak lebih dari 7 bulan bertugas di Maluku, namun Tampubolon mengaku, dirinya punya kesan yang mendalam dengan Negeri Seribu Pulau yang sering disebut Negeri Para Raja ini.
“Dan melalui program Mutiara Pattimura, Kodam memberikan pendampingan- pendampingan khususnya bidang budaya dalam membentuk karakter bangsa,” ungkapnya.
Sementara itu, founder Komunitas Ukulele, Niko Tulalessy, dalam kesempatan tersebut mengaku mengapresiasi langkah Pangdam mengungjungi Sanggar dan bertemu dengan anak-anak dari Sanggar juga kedua komunitas tersebut. Sebab Mayjen Richard Tapubolon kata dia, adalah Pangdam pertama yang berkunjung ke Sanggar tersebut.
Pangdam juga kata dia, bisa menyaksikan mengapa Pemkot Ambon dan City Of Music Office menetapkan Negeri Amahusu sebagai kampung musik . Ini karena Amahusu punya komunitas Ukulele pertama di Maluku yang cukup besar serta Sanggar Seni Booyratan serta komunitas lingkungan dari anak-anak yang sama.
“Anak-anak sanggar Boiratan, Komunitas Ukulele serta Komunitas Lebebae Community, sangat berterimakasih kepada Pangdam, yang telah memberikan perlengkapan sekolah kepada anak-anak Sanggar. Kami berharap walaupun Pangdam telah pindah ke Jakarta, namun akan tetap berkunjung ke Kota Ambon dan menengkok kami lagi,” ungkapnya.
Dirinya juga secara terbuka meminta terimakasih kepada jajaran TNI-AD di daerah ini khususnya Korem 151 Binaiya yang secara aktif melakukan penampingan bagi anak-anak dari sanggar juga mendukung kegiatan yang dilakukan Komunitas Lebebae Community.
Pangdam juga berkesempatan langsung untuk berdendang bersama anak- anak sanggar. Terlihat Jenderal Bintang Dua itu ikut memukul Tifa dan menari bersama, bahkan Pangdam bersama Danrem 151 Binaiya, Brigjen TNI Maulana Ridwan ikut menari Toki Gaba-Gaba, dan juga bersama pejabat utama Kodam XVI Pattimura ikut larut dalan Tarian Katreji bersama anak-anak sanggar.
Acara kemudian dilanjutkan dengan pemberian tali asih dari Pangdam dan ditutup dengan foto bersama juga ramah tamah. Dalam acara Badendang Bersama, Pangdam didampingi oleh Danrem 151/ Binaiya, Brigjen TNI Maulana Ridwan, beberapa asisten Kasdam, Dandim 1504/ Ambon, Danrindam XVI/ Pattimura, Kolonel (Inf) Anggit EY, juga Kasiter Korem 151/ Binaiya, Kolonel Inf Chr Soumokil. (G-16)