Museum Siwalima Gelar Pameran Alat Musik Tradisional Nusantara

AMBON, SPEKTRUM – Museum Siwalima, Ambon menggelar pameran alat musik tradisional Nusantara,  34 provinsi yang ada di Indonesia. Pameran berlangsung, Selasa (10/11/2020) sampai Rabu (25/11/2020) untuk memperingati Hari Museum Indonesia ke-5, sekaligus memperingati Ulang Tahun Museum Siwalima ke-47.  

Pameran dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku mewakili Gubernur Maluku, Murad Ismail.

Dalam sambutannya secara tertulis yang dibacakan Sekda, Kasrul Selang, Gubernur Maluku mengatakan, pameran nasional alat musik tradisional di Kota Ambon ini juga dalam rangka mendukung Kota Ambon sebagai Kota Musik Dunia yang telah ditetapkan UNESCO pada tanggal 31 Oktober 2019.

Dikatakan, Indonesia memiliki kekayaan seni dan budaya yang beragam. Salah satu yang menonjol adalah seni musik.  Musik tradisional merupakan budaya masyarakat yang berkembang dan diwariskan turun temurun dalam masyarakat. Music ini biasanya menggunakan bahasa, gaya, tradisi dan peralatan yang sangat sederhana.

“Seni musik merupakan maha karya kebudayaan yang bernilai eksotik dan tingkat peradaban yang tinggi,” ujarnya.

Musik tradisional, lanjut Gubernur Maluku, seringkali digunakan dalam mempraktekan nilai-nilai, norma dan adat kebiasaan tertentu yang dipegang teguh secara turun temurun oleh masyarakat tradisional tersebut.  Dalam perkembangannya, fungsi musik tradisional bertambah menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat.

Bustek, Alat Musik Tradisional dari Kulit Kenari

Namun perkembangan musik tradisional saat ini semakin tergerus kemajuan zaman. Kaum milenial atau generasi muda lebih menyukai musik modern dibandingkan musik tradisional.

Ia berharap, penyelenggaraan pameran ini akan menjadi momentum strategis dalam rangka meningkatkan wawasan dan pengetahuan generasi muda tentang pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya nusantara sebagai sumberdaya pembangunan.

“Melalui pameran ini akan meningkatkan pemahaman kita terhadap apresiasi budaya pendidikan, kebangsaan sekaligus kemajuan pariwisata dan kebudayaan Nusantara,” ungkapnya. (S.17).