Djen : Yang Bisa Buktikan Ada Tidaknya Dugaan Suap Hanya Proses Hukum
AMBON, SPEKTRUM – Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Provinsi Maluku, Titus Renwarin diingatkan untuk tidak menjadi corong Ketua HIPMI Maluku, Azis Tunny (AT).
Salah satu pegiat media sosial, Djen Hermawan kepada Spektrum menegaskan, dirinya terkejut membaca pernyataan Kepala Dinas Kominfo Provinsi Maluku, yang tersirat membela Azis Tunny.
“Saya membaca di beberapa media online ada pernyataan Kadis Kominfo, ini sungguh menyedihkan,” katanya.
Bahkan lanjut Djen, pada pemberitaan tersebut, Renwarin mengaku, Azis Tuny, punya hubungan sangat baik dengan para pedagang Pasar Mardika, khususnya yang berhimpun di Asosiasi Pedagang Pasar Mardika Ambon (APMA).
“Tanpa segan, Renwarin menjelaskan peranan Azis Tunny dalam upaya merelokasi lebih dari 2.000 pedagang saat gedung Pasar Mardika Ambon, direhabilitasi lewat dana APBN. Bahkan, Renwarin memuji Azis Tuny yang ikut mengadvokasi para pedagang untuk mendapat tempat jualan yang layak,” katanya tertawa.
Mestinya, sebagai corong Pemerintah Provinsi Maluku, Renwarin mendorong Biro Hukum Setda Maluku untuk proses hukum kasus ini agar terungkap kebenarannya.
“Yang bisa memastikan ada tidaknya dugaan ‘suap’ pada persoalan ini hanya melalui proses hukum. Karena kasus ini sudah menyentuh Gubetnur Maluku maka Biro Hukum yang harus bertindak tegas,” katanya lagi.
Dikatakan, pernyataan Renwarin bukan untuk meredam kasus ini, tapi sebaliknya membuatnya semakin ramai.
“Kasus ini makin ramai dan menarik untuk disimak,” katanya.
Untuk diketahui, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Maluku, Drs. Titus F. L. Renwarin, M.Si, menegaskan, Gubernur Maluku, Irjen Pol (Purn) Murad Ismail, tidak tahu menahu kalau ada tagihan kepada para pengusaha, membawa-bawa namanya.
Bahkan, orang pertama di daerah ini tidak pernah memerintahkan siapapun untuk mengambil dana kepada pihak manapun termasuk kepada para pengusaha.
“Jadi kalau ada rumor atau informasi, bahkan pemberitaan kalau Pak Gubernur tahu ada tagihan atau perintah ambil uang kepada para pengusaha atau pihak lain tidak benar sama sekali,” kata Renwarin melalui rilisnya yang dibagikan di WA Grup Humas Pemprov, Kamis (8/9/2022).
Pernyataan Renwarin, sekaligus menepis pemberitaan yang beredar di media bahwa, Ketua HIPMI Maluku Asiz Tuni, diduga menagih pengusaha untuk disetor ke Gubernur Maluku.
“Tidak benar itu. Pak Gubernur tidak pernah memerintahkan Azis Tuny untuk menagih uang kepada pengusaha Asosiasi Pedagang Pasar Mardika Ambon (APMA),” tegasnya.
Dalam rilis tersebut, Renwarin mengaku sudah berkomunikasi via aplikasi Whatsapp dengan Azis Tuny.
Dan Azis Tuny, sudah mengklarifikasi semua pemberitaan media terkait dirinya yang meminta sejumlah uang ke pedagang dengan membawa-bawa nama Gubernur Maluku.
“Azis Tuny, mengatakan bahwa berita tersebut informasinya tidak benar dan fitnah, karena sebagai pribadi dan Ketua HIPMI Maluku termasuk orang dekat Pak Gubernur, tidak pernah mengatasnamakan Bapak Gubernur untuk minta uang di pedagang Mardika,” tandansya.
Meski begitu, Renwarin mengaku, Azis Tuny, punya hubungan sangat baik dengan para pedagang Pasar Mardika, khususnya yang berhimpun di Asosiasi Pedagang Pasar Mardika Ambon (APMA).
“Sejak terjadi relokasi lebih dari 2.000 pedagang direlokasi saat gedung Pasar Mardika Ambon, direhabilitasi lewat dana APBN. Azis Tuny saat itu, ikut mengadvokasi para pedagang untuk mendapat tempat jualan yang layak,” terang Renwarin.
Tak hanya itu, lanjut Renwarin, Azis Tuny minta kepada Ketua APMA, Alham Valeo, segera memberikan penjelasan dan klarifikasi sehingga tidak menimbulkan opini yang semakin membias di masyarakat dan Azis juga menyampaikan permohonan maaf kepada Bapak Gubernur.
“Atas nama pribadi (Azis Tuny), saya minta maaf kepada Gubernur Maluku Bapak Murad Ismail, karena berita ini telah membawa nama Pak Gubernur. Beliau saya sudah anggap bukan saja
sebagai pemimpin di daerah ini, tapi sudah sebagai orang tua saya. Pak Gubernur orang baik, dan saya tidak akan berkhianat kepada beliau dengan masalah seperti ini” jelas Titus, menirukan pernyataan Azis Tuny .
Dalam rilis tersebut juga, dikemukakan bahwa Alham Valeo, Ketua APMA, menegaskan Gubernur Maluku, tidak ada sangkut pautnya dengan persoalan ini sekaligus meminta maaf kepada Gubernur Maluku Murad Ismail.
“Jadi sekali lagi beta (AI) tegaskan bahwa permasalahan ini seng ada sangkut pautnya dengan Pak Gubernur, karena sampai sekarang ini pula saya belum pernah bertemu langsung dan bertatap muka dengan Pak Gubernur, ini yang perlu beta tegaskan kepada masyarakat dan teman-teman media.” paparnya.
“Terakhir saya (Al) sangat memohon maaf kepada pak gubernur atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan akibat berita ini, mudah-mudahan beliau memaklumi dan memaafkan saya karena benar-benar ini diluar beta punya perkiraan, saya juga tidak tahu kenapa sampai terjadi berita viral seperti ini.” jelas Titus.
Untuk itu, Renwarin, mengharapkan kepada semua pihak agar tidak lagi mempolemikan persoalan ini karena Azis Tuny dan Al telah menegaskan bahwa Bapak Gubernur Maluku Murad Ismail,
tidak tahu menahu terkait persoalan tersebut. tutupnya. (TIM)