Ini Dua Oknum Anggota TNI dan Brimob Yang Aniaya ABK Sabuk Nusantara

AMBON, SPEKTRUM – Pelaku penganiaya ABK KM Sabuk Nusantara (Sanus)103 ternyata kakak beradik yakni Marlon Kalabora anggota TNI dari Batalyon Infantri 731 atau Yonif 731/KBR dan adiknya Absalom Kalabora anggota BRIMOB Polda Maluku.

Penganiayaan ini dilakukan saat KM Sanus 103 merapat di Pelabuhan Marsela, Kabupaten Maluku Barat Daya, Kamis (12/1/2023) sekira pukul 08.00 WIT.

Keduanya berlagak bak preman yang menganiaya ABK KM Sanus 103 hingga babak belur lantaran dicegah turun dari kapal lantaran kapal belum merapat sempurna dan tangga belum dipasang.

ABK Sanus 103 berjumlah lima orang, terdiri dari dua mualim, satu masinis, satu bosun dan jurumudi.

Dua abdi negara itu, bergegas hendak turun saat kapal mendekati pelabuhan Marsela namun dicegat ABK lantaran kapal belym merapat sempurna dan tangga belum dipasang.

“Saat itu, kami mau menurunkan tangga, lalu anggota TNI dan Brimob itu juga bergegas ikut turun namun dicegat sama teman kami, lantaran hal itu berbahaya bagi keselamatan mereka selaku penumpang. Tidak terima dicegah, mereka balik naik ke kapal dan langsung pukul ABK hingga babak belur,” kata salah satu ABK seperti yang dikirim ke whatsapp Redaksi Spektrum, Sabtu (14/01/2023).

Bahkan, salah satu ABK SN 103, dipukul dua oknum TNI dan Brimob itu hingga bibirnya mengalami luka serius

Menyikapi perilaku tidak beradab dari dua abdi negara tersebut anggota DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias mengakui jika dirinya sudah mendapat laporan dari nakhoda KM SN 103 kalau ABK dipukul dua oknum anggota TNI dan Polri.

”Mereka berlagak seperti preman. Mereka tidak mencerminkan anggota TNI dan Polri yang baik,” kata Yeremias.

Anggota DPRD Maluku dapil Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya itu berharap, pimpinan TNI dan Polri di Maluku memberikan pembinaan dan sanksi tegas terhadap kedua oknum inj.

”Saya minta Pangdam XVI Pattimura dan Kapolda Maluku, lakukan pembinaan dan sanksi kepada dua Oknum TNI dan Polri yang merusak citra institusi TNI dan Polri ditengah masyarakat,” kata Yeremias. (TIM)