BULA, SPEKTRUM – Hendrik Lewerissa, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), mengatakan kabipaten Seram Bagian Timur kaya dengan sumber daya alam. Untuk kemaslahatan masyarakat dan daerah SBT, butuh figur pemimpin yang tepat agar mengelola SDA kabupaten berjuluk Ita Wotu Nusa itu secara baik.
“Beta mau sampaikan dan memberi kesaksian sebab beta adalah pelaku sejarah yang lima tahun lalu terlibat dalam proses menjadikan Mufakat memimpin negeri ini lima tahun,” kata Hendrik, Anggota komisi VI DPR-R dalam agenda resesnya di kabupaten Seram Bagian Timur, Minggu (1/11).
Kesempatan ini, Hendrik yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Provinsi Maluku turut berkampanye untuk pasangan calon Bupati – Wakil Bupati Fachri – Arobi.
Dalam orasi politiknya di jalan Baru desa Wailola kecamatan Bula (1/11) menjelaskan, selain melaksanakan tugas konstitusi sebagai anggota DPR-RI dalam masa reses, dia juga berniat berbicara dengan pendukung pasangan FAHAM.
Hendrik mengakui, SBT adalah kabupaten yang sangat kaya, punya banyak sumberdaya alam yang melimpah ruah. Namun selama ini, anugerah Tuhan di bumi Ita Wotu Nusa itu belum d8kelola secara baik.
Ia berujar, dari ratusan kabupaten di Indonesia yang dikuniunginya berbeda dengan SBT. Ia bersyukur atas kekayaan alam yang dimiliki kabupaten pebghasil minyak dan gas itu.
Namun apa artinya kekayaan ini, lanjutnta, kalau tidak dikelola oleh pemimpin lalu memberi manfaat yang nyata kepada rakyat
“Kekayaan alam yang melimpah ini, jika tidak dikelola secara baik, percuma saja. Katong sengaja bisa hidup lalu hanya mengagung-agungkan kekayaan yang dimiliki kabupaten SBT,” cerocosnya.
Kedepan Hendrik kembali menegaskan, kekayaan SBT itu, harus dikelola oleh “tangan-tangan” (pemimpin) yang bertanggungjawab supaya bisa memberi manfaat langsung kepada seluruh masyarakat.
Ia menyebut, figur pemimpin masa depan SBT saat ini adalah Fachri Husni Alkatiri dan Arobi Kelian.
“Pilihan paling terbaik untuk masyarakat SBT, jika menginginkan negeri ini baik maka harus memilih Fachri – Arobi pada 9 desember nanti,” ajak Hendrik Lewerissa. (TIM)
