AMBON, SPEKTRUM – Hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Ambon, ternyata masih ada beberapa kelompok masyarakat belum patuh atau bandel misalnya melakukan kegiatan olahraga secara bersama.
“Itu sudah diingatkan untuk tidak boleh dilakukan selama PSBB,” kata Walikota Ambon, Richard Louhenapessy saat memberikan pernyataan pers di Balai Kota Ambon, Senin (23/06/2020).
Bukan hanya orang yang lakukan olahraga, tapi juga tempat pelelangan ikan, juga masih banyak orang yang berkerumun baik nelayan, pedagang maupun masyarakat. Padahal harus dihindari.
“Ini tidak boleh, kita akan surati. Tapi untuk aktivitas olahraga mandiri tetap jalan tapi wajib ikut protokol kesehatan. Saya juga sudah perintahkan Kepala Dinas Perikanan Kota Ambon turun sosialisasi kepada nelayan dan pedagang agar tidak lagi berkerumun, atur jarak. Jangan sampai itu, bisa jadi cluster baru akibat kelalaian kita,” kata mantan Ketua DPRD Maluku ini.
Namun untuk hal lain, misalnya penggunaan masker saat beraktifitas, sudah sangat tinggi.
“Evaluasi PSBB di hari pertama, banyak hal yang ditunjukkan masyarakat sudah sangat baik, antara lain wajib memakai masker, masih ada 0,9 sekian persen yang masih lalai. Tapi rata-rata mereka yang diluar rumah atau dijalan raya, sudah pakai masker,” katanya.
Dikatakan, bagi masyarakat yang belum menggunakan masker, maka petugas langsung memberikan masker, namun pada Rabu (24/6) sudah diberlakukan sanksi denda Rp50 ribu dan itu tidak ada toleransi.
Dan ternyata lanjut Walikota, hal itu pun diapresiasi masyarakat.
“Setelah dipantau dan hasil evaluasi tim di lapangan, kita mendapat kesan masyarakat sebetulnya telah mempersiapkan diri menghadapi PSBB karena sudah diawali PKM,” katanya. (S-16)