AMBON, SPEKTRUM – Dunia pendidikan di Kota Ambon ‘berduka’ lantaran diduga kuat Kepala SMP Negeri 17 Ambon dukung orang tua lapor guru bidang studi Matematika ke Dinas Pendidikan Kota Ambon.
Informasi yang dihimpun dari Dinas Pendidikan Kota Ambon jika Guru Bidang Studi Matematika yang mengajar pada kelas IX telah memukul siswa lantaran tidak bisa mengerjakan tugas perkalian.
Salah satu rekan korban kepada wartawan membenarkan jika temannya dipukul guru tersebut.
“Betul, ada teman yang dipukul ibu guru pakai ranting kering karena dia tidak bisa hafal perkalian, padahal tugas itu sudah dikasih minggu,” kata siswa perempuan yang tidak mau menyebutkan namanya.
Selain dipukul pakai ranting kering, lanjut gadis remaja itu, ibu guru tersebut memberi hukuman berdiri di kursi jika ada siswa yang ribut namun tidak bisa menyelesaikan tugas matematika.
“Ibu guru kasih strap berdiri di kursi kalau kita ribut tapi tidak bisa selesaikan tugas matematika,” katanya.
Sayangnya, Kepala SMP Negeri 17, H.E Nasarany tidak mampu memediasi permasalahan tersebut bahkan terkesan cuci tangan dan mendorong orang tua untuk melaporkan guru matematika ke Dinas Pendidikan Kota Ambon.
Mestinya, sebagai sesama tenaga pendidik dan pimpinan di lembaga pendidikan itu, Nasarany membantu bawahannya mengatasi pertikaian yang terjadi pada lembaga yang dipimpinnya.
Namun sebaliknya, Nasarany membiarkan bawahannya menjadi bulan-bulanan orang tua hingga dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Ambon.
“Kalau tidak salah, Kepsek tu datang beberapa jam sebelum ibu guru datang. Terkesan Kepsek sponsor orang tua buat lapor ibu guru tu,” kata salah satu pegawai di dinas tersebut.
Saat ini, lanjut sumber tersebut, Kepsek sementara berada di Jakarta sepertinya sengaja membiarkan masalah ini berlarut-larut tanpa penyelesaian.
“Kepsek sedang ke Jakarta untuk kegiatan Pramuka, padahal dia bukan pembina dan tidak tercatat sebagai peserta Raimuna Nasional, kecuali suaminya,” kata sumber.
Sementara itu, Sekdisdik Kota Ambon, Jhon Sanders yang dihubungi membenarkan jika ada guru SMP Negeri 17 Kudamati yang sedang dilakukan pembinaan.
“Benar, guru tersebut sedang dilakukan pembinaan karena ada insiden kecil yang dilaporkan orang tua siswa,” kata Sanders melalui sambungan ponselnya.
Menurut Sanders, dalam tanggungjawabnya maka telah dilakukan konfirmasi ke Kepala Sekolah dan guru yang bersangkutan.
“Pembinaan ini kita lakukan lantaran ada dampak yang ditimbulkan akibat kekerasan yang dilakukan, baik kekerasan gisik maupun verbal,” katanya.
Soal dampak lain akibat pembinaan berlarut-larut sehingga siswa tidak memperoleh pelajaran yang menjadi hak mereka, Sanders menjelaskan jika ada guru pengganti yang telah disiapkan kepala sekolah.
“Menurut Kepsek, ada guru matematika lain yang menggantikan tugas mengajar matematika,” katanya singkat. (*)