SPEKTRUMONLINE.COM, AMBON – Perjuangan atlet Maluku dari dua cabang olahraga (cabor) taekwondo dan tarung derajat untuk meraih medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) Beladiri 2025 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, kandas.
Enam orang atlet Maluku yang bertarung di dua cabor tersebut kalah beruntun. Di cabor taekwondo, atlet Maluku atas nama Weliem Manuputy yang bertarung di kelas 63 kg, harus takluk dari atlet asal Provinsi Aceh, Bagus Aditya Pratama yang juga merupakan atlet Pelatnas di babak perempat final.
Dengan kekalahan tersebut, maka untuk cabor Taekwondo Maluku harus berlapang dada menerima kekalahan dan pulang tanpa hasil.
Sebelumnya, dua rekan Weliem juga mengalami kekalahan di babak penyisihan, yakni Alex Mozes Lainata dan Childa Sherli Lobo.
Mozes yang bertanding di kelas 58 kg mengalami kekalahan dari atlet asal Sumatera Utara (Sumut) Anggi Sayputra Steven. Sedangkan Childa Sherli Lobo di kelas 57 kg kalah dari atlet taekwondo asal Jawa Barat, Aqila Aulia Rahmadani.
Pelatih atlet Taekwondo Maluku, Yohanes B. Fasak mengaku, kekalahan beruntun yang dialami tiga atlet Maluku memang tak bisa dihindari.
Kata dia, sejak awal performa para atlet sudah jauh berbeda dengan kondisi lawan-lawan yang datang dari berbagai daerah.
“Jadi dari sisi fisik, teknis dan pengalaman tentunya kita kalah jauh dari lawan-lawan kita,”ujar Yohanes.
Meski begitu, lanjut dia, patut disyukuri bahwa momentum tersebut bisa menjadi pelajaran berharga kepada atlet dan juga semua yang terlibat di ajang tersebut.
“Ini pelajaran berharga bagi atlit dan kita semua yang terlibat, bahwa proses pembinaan para atlet kedepan menjadi hal mutlak dilakukan,”jelasnya.
Sementara itu, atlet di cabor tarung deajat juga mengalami kekalahan beruntun. Maikel Jakson Kay yang sempat lolos ke babak perempat final, langkahnya pun terhenti saat berhadapan dengan Nazmin Asary, atlet dari Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sementara atlet putri Maluku atas nama Agustina Yufita Jamlean di kelas 58,1-62 kg juga mengalami kekalahan dari Arumi Siantiara dari Provinsi Riau dalam pertarungan 2 ronde.
Pelatih Tarung Derajat Maluku, Dominggus Jotlely mengungkapkan, kekalahan yang dialami para atlet Maluku memang tak bisa dohindari. Hal itu dikarenakan tiga atlet yang diboyong ke PON Beladiri Kudus 2025 memiliki lawan tanding yang tingkat katangannya sangat baik.
“Mereka punya jam terbang yang cukup, didukung pula skill dan kesiapan yang matang. Saya kira faktor-faktor ini yang membuat kita memang tidak bisa berbuat banyak,”ungkapnya.
Kata Dominggus, keikutsertaan para atlet ini dapat dijadikan motivasi dan juga pelajaran berharga bahwa dalam keterbatasan yang dimiliki, mereka masih bisa tampil mewakili daerah di pentas Nasional ini.
“Kami berharap, empat cabor tersisa masing-masing, Karate, Silat, Kempo, dan Wushu yang akan memulai pertandingan pada dua pekan tersisa bisa meraih medali di PON Beladiri 2025 ini,”tandasnya. (RED)