Garda Bursel Minta Kejati Maluku Bentuk Tim Investigasi Khusus
AMBON, SPEKTRUM – Ketua Garda Bursel di Jakarta, Karim Bonu Souwakil mendesak Kejaksaan Tinggi Maluku dan instansi terkait lainnya untuk mengusut dugaan aliran dana OPD ke pernikahan anak Bupati Buru Selatan (Bursel), yang digelar pada 25 Januari 2023 di Ambon, dengan membentuk tim investigasi khusus.
Souwakil berpendapat, Kabupaten Buru Selatan merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang marak kasus korupsi.
“Kondisi Bursel yang marak terjadi kasus korupsi ditandai dengan kunjungan KPK terkait adanya kasus dugaan penerimaan gratifikasi sehingga mantan Bupati Bursel, Tagop Soulissa harus menerima sanksi sesuai pelanggaran yang dilakukan,” katanya kepada Spektrum melalui sambungan teleponnya, Minggu (05/02/2023).
Selain itu, ada juga kasus dugaan pencucian uang yang saat ini sudah terdaftar di KPK dan beberapa kasus lainnya.
“Yang mengherankan belum selesai kasus tersebut, kini muncul lagi dugaan penyalahgunaan anggaran daerah demi memeriahkan pernikahan puteri Bupati Bursel yang juga anak dari Tagop Soulissa yang saat ini sedang menjalani masa tahanan di Lapas Ambon,” kata Souwakil bingung.
Untuk itu kata Souwakil, dirinya selaku Garda Buru Selatan Jakarta, meminta Kejati Maluku maupun pihak terkait lainnya agar segera lakukan audit bahkan bentuk tim investigasi guna menyelidiki adanya aliran dana tersebut.
Souwakil menegaskan, saat ini masih banyak kasus adanya dugaan penyimpangan anggaran di kabupaten itu.
“Audit harus dilakukan agar Bursel bersih dari budaya korupsi dan maju sebab seakan-akan budaya korupsi ini sulit dihentikan di Bursel,” katanya.
Sementara itu, salah satu pejabat di Buru Selatan yang meminta namanya tidak dipublikasikan mendukung pernyataan Souwakil.
“Memang sudah saatnya, Bursel dibersihkan dari kaki tangan Tagop Soulissa maupun isterinya yang saat ini menjabat sebagai bupati menggantikan dirinya. Sebab, sepertinya budaya korupsi telah menakar selama 10 tahun kepemimpinan Tagop kemudian digantikan isterinya,” katanya kesal.
Namun, kondisi Bursel saat ini juga menggambarkan kegagalan KPK mengusut tuntas masalah korupsi di Bursel lantaran vonis rendah yang diperoleh Tagop Soulissa, mantan Bupati Bursel dua periode. KPK gagal beri efek jerah bagi kroni-kroninya termaduk ssng isteri.
Untuk diketahui, kasus dugaan adanya aliran dana dari OPD untuk pernikahan anak Bupati Buru Selatan (Bursel) sungguh mengherankan publik. Sebab, ayah dari anak tersebut, Tagop Sudarsono Soulissa mantan Bupati Bursel dua periode, saat ini, sedang menjalani hukuman akibat korupsi dan gratifikasi selama menjabat sebagai Bupati Bursel.
Rupanya, sanksi yang diberikan KPK kepada Tagoo yakni hukuman penjara 8 tahun tidak berhasil meredam syahwat penguasa menggunakan uang negara untuk membiayai kepentingan pribadi.
Ini pertanda, budaya korupsi sulit hilang dari Bursel. Ini juga akibat dari vonis ringan yang dijatuhi pengadilan. (*)