AMBON, SPEKTRUM – Pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah berlangsung hampir satu tahun ini membawa dampak ekonomi yang cukup besar karena berdasarkan hasil survey BKKBN, keluarga yang menjual barang-barangnya ada sekitar 50.6% dari sampel 20.400 keluarga yang diwawancarai. Tidak hanya menjual barang, bahkan ada 19,8% keluarga meminjam uang kepada tetangganya karena kehilangan pekerjaan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, Selasa (3/11/2020) pada Sosialisasi Perubahan Perilaku yang digelar secara virtual di ruang terbuka hijau di Pohon Pule, Kelurahan Ahusen, Kota Ambon.
BKKBN, kata mantan bupati Kulonprogo ini, punya kepentingan besar karena tugasnya untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. Tidak saja mengendalikan penduduk tetapi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap kualitas keluarga karena sampai masuk di klaster-klaster di dalam keluarga.
“Peran BKKBN dalam pembangunan keluarga untuk bebas dari Covid sangat penting. Di samping untuk memutus klaster juga untuk selalu melakukan perubahan perilaku,” tandasnya.
Dokter spesialis kandungan ini juga berharap, pencegahan dapat dilakukan dalam tiga pilar: Hulu, Tengah dan Hilir. Di Hulu dengan bergotong royong yang terfokus pada kesehatan public. Di Tengah dengan menopang ekonomi keluarga dan di Hilir dengan 4M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan dapat mencegah mortalitas atau angka kematian.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menurut Wardoyo punya banyak manfaat. Cacingan dan diare mulai berkurang karena cuci tangan pakai sabun. Pemakaian masker juga membuat penyakit TBC berkurang karena TBC menularnya lewat mulut.
“Gerakan 4 M sangat menguntungkan. Membeli satu dapat 3. Menggerakkan dalam rangka Covid ternyata menurunkan kejadian cacingan, menurunkan kejadian anemi, menurunkan kejadian diare bahkan menurunkan kejadian TBC yang kita harapkan juga menurunkan kejadian stunting,” ungkapnya.
Peran ibu, lanjut Wardoyo menjadi sangat sentral. Temuan BKKBN dalam wawancara pada masa pandemic Covid-19. Istri dominan melakukan pekerjaan rumah di rumah tangga, 34% lebih banyak dibandingkan suami. Mengasuh anak lebih banyak dibanding suami. Termasuk membeli kebutuhan rumah tangga, istri 53% lebih sering dibanding suami. (S.17).