31.1 C
Ambon City
Minggu, 13 Oktober 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Walikota Ingatkan Para Kades Jangan Kecolongan Dalam Pengelolaan Anggaran Desa

AMBON, SPEKTRUM – Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, mengingatkan para Kepala Desa/Raja di Kota Ambon, agar tidak kecolongan dalam pengelolaan anggaran Desa.
Hal ini disampaikan Walikota disela-sela pelantikan dan pengambilan sumpah 8 Kepala Desa dan 1 Kepala Pemerintahan/Raja di Kota Ambon, yang berlangsung di Pattimura Park, Ambon, pada Rabu (20/4/2022).

Mereka masing-masing, Kades Galala, atas nama Jemima AM Joris, Hative Kecil, Ir. Josias J Miryani, Kades Nania, La Ana, Kades Hunuth, Yondry VH Kapuw, Negeri Lama, Otniel WL Maitimu, Kades Poka, Marthina Kelbulan, Kades Waiheru, Usman Elly, Kades Wayame, Samsudin Menur, dan Kades Latta, Hansje Max Jane Totomutu.

Mereka sebelumnya terpilih dalam Pilkades Serentak yang berlangsung 7 April 2022 lalu.

Pasca pelantikan, Walikota dalam sambutannya menyampaikan beberapa hal penting untuk dijalankan para Kades/Raja yang baru dilantik itu. Salah satunya adalah soal pengelolaan anggaran Desa.

Walikota memperingatkan, agar para Kades/Raja harus transparan dalam pengelolaan anggaran Desa. Dan yang terpenting, tidak kecolongan dalam pengelolaannya.
3) Walikota meminta bagi semua Kades/Raja, agar dapat melaksanakan anggaran Desa/Negeri dengan baik dan transparan, serta hindari kemungkinan kebocoran.

“Biasanya, tingkat kepercayaan masyarakat itu hilang, karena tidak adanya keterbukaan soal pengelolaannya,”cetus Walikota.

Selain itu, para Kades/Raja juga diminta segera mempersiapkan pelayanan publik berbasis digital. Hal itu demi mempermuda dan mempercepat pelayanan publik di Desa/Negeri masing-masing.

“Segera juga merangkul kebersamaan dengan mempersatukan kembali masyarakat. Karena Kades/Raja itu adalah pelayan masyarakat, bukan pelayan tim sukses, atau kelompok tertentu. Jangan membeda-bedahkan masyarakat yang dipimpinnya,”tandas Walikota.

Para Kades juga dingatkan soal prioritaskan program-program pengentasan kemiskinan di Desa masing-masing.

Serta lakukan juga program rehabilitasi rumah-rumah warga yang tidak layak.

“Jangan hanya bangun jalan-jalan setapak itu. Program jambanisasi dan pendampingan ibu hamil untuk mencegah stanting juga harus dilakukan,”pintanya.

Walikota juga meminta agar para Kades/Raja dapat bermitra dengan Badan Permusyarawatan Desa. Ini penting, dimana semua program yang disusun, harus dibahas bersama.

“Jangan susun sendiri oleh Kades. Karena tugas pengawasan itu ada di BPD. Dan BPD itu diangkat dan diberhentikan oleh Walikota, jadi kedudukannya sejajar dengan Kades. Jadi bukan bawahannya Kades/Raja. Ini perlu diketahui,”tandasnya.

Selain itu, para Kades/Raja juga diminta agar lebih inofatif. Dimana seluruh pelayanan publik sudah harus dipersiapkan berbasis digital. Demi mempercepat pelayanan publik di Desa/Negeri. Yang terpenting, para Kades/Raja jangan alergi terhadap kritik. Jadikan kritik sebagai bahan mengevaluasi diri.

“Yang terakhir, jangan lupa berkonsultasi dengan Camat. Kalau ada kebijakan yang sulit, kalau Camat tidak bisa, ada jenjangnya, ke Pemerintahan. Dan juga jangan lupa berdayakan PKK, agar, perempuan di Desa juga dapat mengambil peran,”ujarnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, tidak lupa Walikota menyampaikan terima kasih kepada Kapolresta, Dandim, Kajari, dan semua Forkopimda Kota Ambon, bahwa lewat kerja keras, kerjasama, dalam menjaga ketertiban, keamanan, sehingga Pilkades 7 April kemarin dapat berjalan aman dan sesuai dengan semangat normatif. Meski ada riak-riak kecil. Itu sebagai proses demokrasi, dan Pemerintah Kota, tidak menutup mata untuk itu.

“Terimakasih juga kepada seluruh Badan Perwakilan Desa, Saniri Negeri, Panitia Penyelenggara di Desa/Negeri yang telah bekerja secara bersama-sama, hingga proses pemilihan ini boleh berjalan aman dan baik. Dimana seluruh proses secara formal sudah kita laksanakan, Kalau ada yang merasa keberatan, silakan menempuh jalur hukum untuk menguji mekanisme dan kebijakan Pemerintah Kota Ambon,”tuturnya.

Dia menambahkan, bahwa jikapun ada protes-protes dari masyarakat atas proses itu, itu bagian dari kecintaan mereka terhadap Desa/Negeri, dimana mereka berada.

“Saya memberikan presiasi terhadap masyarakat, dimana tingkat kedewasaan warga Kota dalam berpolitik, sudah semakin baik, dan itu patut diberikan apresiasi,”ujarnya. (*)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles