26.6 C
Ambon City
Rabu, 11 September 2024
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Sekdes Wakal Tarik Pernyataan, Kapolda Ingatkan, Jangan Bikin Rusuh

AMBON,SPEKTRUM – Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif, mengaku pihaknya saat ini sedang mengkaji pernyataan Armal Samal yang dimuat di Kompas.com, belum lama ini.

“Karena statemen provokatif tanpa bukti hukum adalah melanggar hukum.
Hati-hati untuk mengeluarkan statemen resmi di media tanpa didukung kebenaran di lapangan,” kata Kapolda, Sabtu (4/3/2023).

Sebagai tokoh negeri, Kapolda meminta sebaiknya bersikap bijak dan melakukan konfirmasi ke aparat keamanan terkait insiden yang terjadi. “Sehingga tidak malah memprovokasi dan menjadikan masalah yang terjadi tidak kunjung selesai,” ajaknya.

Menurutnya, konflik di Hitu dan Wakal bukan baru pertama kali terjadi. Dua desa ini sudah berulang kali bentrok setiap tahun, hanya karena masalah perorangan.

Konflik yang terjadi, kata Irjen Latif, sangat mengganggu kerukunan dan kedamaian di Maluku. Sebab, bukan rahasia umum lagi, setiap kali bentrok terjadi, masyarakat terlihat membawa senjata tajam, panah, senjata api rakitan, bahkan bom-bom rakitan. Benda-benda tersebut tentunya sangat membahayakan masyarakat dan aparat keamanan yang bertugas di sana.

“Dan hal tersebut merupakan kejahatan berat karena bisa menimbulkan korban jiwa,” ungkapnya.

Setiap kali konflik pecah, Irjen Latif mengaku aparat keamanan selalu diminta datang untuk menjaga kamtibmas. Namun ketika aparat menjaga kamtibmas di sana, mereka malah tidak dihargai, diejek-ejek, dituduh memihak, bahkan sampai diserang menggunakan senjata api.

“Tentunya semua ini tidak bisa didiamkan karena membahayakan jiwa masyarakat dan aparat keamanan. Aparat keamanan itu ditugaskan di sana juga manusia, punya istri dan anak juga yang menunggu kepulangan mereka dengan selamat,” katanya.

Olehnya itu, Kapolda menekankan, apabila yang dihadapi adalah penjahat menggunakan senjata tajam, senjata api atau bom rakitan, maka aparat wajib melakukan tindakan yang setara untuk melumpuhkan pelaku kejahatan.

“Jangan lagi ada hoaks-hoaks yang provokatif. Polri akan mencari dan menangkap pelaku-pelaku provokator yang membuat hoaks adu domba di tengah-tengah masyarakat,” tegasnya.

Ia mengaku, aparat keamanan yang sedang menjaga kamtibmas di perbatasan kedua negeri di sana, juga merupakan saudara-saudara sesama anak Maluku.

“Aparat di sana itu saudara-saudaramu, mereka semua juga berasal dari Ambon dan Maluku. Mereka bukan musuhmu, mereka bukan orang luar dari Maluku, mereka datang karena perintah dan bagian tugasnya untuk menjaga dan memisahkan kalian kedua negeri yang sedikit-sedikit bentrok, kumpul-kumpul massa, pukul-pukul tiang listrik, teriak-teriak histeris seperti mau perang dan baku bunuh, kalian yang hidup penuh dengan dendam dan kebencian,” ungkapnya.

Irjen Latif mengajak seluruh elemen masyarakat agar dapat berbenah dan berubah ke arah yang lebih baik. Berkelahilah melawan kemiskinan dan kebodohan. Marilah bersatu meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Ini sudah mau bulan Ramadhan, bulan suci bagi umat Islam, ini momentum bagus untuk hentikan konflik secara permanen, bukan angin-anginan. Mari memulai tali silatirahmi untuk kebaikan anak cucu dan generasi mendatang,” ajaknya.

Kapolda kembali meminta agar bila terjadi peristiwa kejahatan atau pelanggaran, serahkanlah kepada aparat keamanan, awasi dan kawal perkembangannya.

“Bahkan bila perlu bentuk tim bersama untuk ungkap kasus tersebut.
Polri akan terbuka dan bersama kita selesaikan ini dengan damai dan proses hukum yang berkeadilan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pernyataan Sekretaris Negeri Wakal Kecamatan Leihitu Barat Kabupaten Maluku Tengah, Armal Samal seperti dilansir Kompas.com menuding polisi dibalik tewasnya Muhamad Temarwut yang tertembak di bagian dada.

Dalam pernyataan yang dirilis Kompas.com pada Selasa (28/2/2023), Armal Samal mengaku kalau anggota polisi yang didominasi anggota Brimob tiba-tiba masuk ke Negeri Wakal lalu melepaskan rentetan tembakan dan mengenai bagian dada Muhamad Temarwut.

Selang beberapa hari kemudian, Armal Samal menarik pernyataan tersebut.

Armal Samal melalui rekaman video yang dibuat pada Jumat (3/3/2023), mengklarifikasi dan mencabut pernyataannya itu.

“Saya atas nama Armal Samal selaku Sekretaris Negeri Wakal dengan ini mengklarifikasi keterangan saya yang dimuat atau diterbitkan pada media Kompas.com pada tanggal 28 Februari 2023 yang berjudul ‘Sopir angkot di Wakal tewas diduga tertembak polisi yang halau bentrok massa’.

Samal mengaku, dirinya tidak bermaksud menyimpulkan dan menuduh anggota Brimob menembak Muhammad Termawut, namun dalam muatan tersebut harus menggunakan asas praduga tak bersalah.

“Pada hari ini saya juga telah melakukan klarifikasi atas berita tersebut kepada wartawan Kompas.com agar redaksinya dapat dirubah, dan sudah ditanggapi. Namun masih menunggu persetujuan tim redaksi di Jakarta untuk dapat menerbitkan klarifikasinya,” kata Samal dalam video tersebut.

Samal mengaku klarifikasi tersebut dibuat tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun.

Pada video tersebut, Samal juga memberikan dukungan penuh kepada Kapolda Maluku beserta jajarannya, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease untuk mengusut tuntas permasalahan konflik yang ada di Negeri Wakal, mulai dari awal akar permasalahan sampai dengan kejadian-kejadian berikutnya. Sehingga bisa tercipta kedamaian dan kenyamanan yang ada di negeri Wakal, dan Negeri Hitu, Kecamatan Leihitu secara khusus dan Maluku pada umumnya. (MG-16)

Berita Terkait

Stay Connected

0FansSuka
3,912PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Articles