SPEKTRUMONLINE.COM, AMBON – Maikel Jakson Kay, atlet tarung derajat Provinsi Maluku berhasil melaju ke babak perempat final setelah tampil gemilang pada pertandingan perdana PON Beladiri 2025 di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Senin (13/10/2025).
Maikel mengalahkan atlet asal Kalimantan Timur, Lida Saputra di babak pengisihan yang berlangsung di GOR Djarum Kaliputu, Kudus, Senin sore (13/10/2025).
Maikel yang tampil di kelas 58,1 – 61, kg, mampu memberikan perlawanan memukau dengan melayangkan tendangan dan pukulan ke lawannya di babak pertama hingga membuat lawannya tak bergeming.
Performa Maikel membuat Lida Saputra tak bisa menahan emosi hingga membuat tiga pelanggaran di babak pertama hingga akhirnya wasit menghentikan pertandingan. Atas pelanggaran tersebut, atlet asal Kalomantan Timur itu diberikan sanksi diskualifikasi.
Pelatih Tarung Derajat Maluku, Dominggus Jotlely mengatakan Maikel telah telah melaju ke bbaak delapan besar. Atlet andalan Maluku itu akan bertarung di babak delapan besar yang akan berlangsung hari ini, Selasa 14 Oktober 2025.
“Maikel akan bertarung melawan atlet asal Nusa Tenggara Barat (NTB) Nazmin Asary. Kita doakan besok nanti atlet kita mampu memenangkan pertandingan dan bisa masuk ke laga semifinal,”ujar Jotlely.
Di laga berbeda, atlet Tarung Derajat Maluku, Deny Wlointoda di kelas 67,1-70 kg gagal melaju ke babak berikut lantaran kalah saatelawan atlet asal DKI Jakarta, Fariduddin Ishafahani.
Fariduddin merupakan atlet pemegang medali emas di PON XXI di Aceh – Sumut tahun 2024 silam. Dari cabor tarung derajat, Maluku hanya menyisahkan dua atlet yang akan bertanding berikutnya. Salah satunya adalah Agustina Yufita Jamlean yang akan bertarung di kelas 58,1-62 kg.
“Jadi hari ini akan ada dua laga yang dijalani atlet Maluku yakni untuk putri akan tampil perdana dan atlet putra atas nama Maikel yang akan berlaga di delapan besar, kami tetap mohon dukungan doa dari masyarakat Maluku,”kata Jotlely.
Terpisah, Komando Pengendali Kontingen PON Beladiri Maluku Dr. Albertus Fenanlampir, M.Pd., AIFO mengatakan, kemengan perdana atlet tarung derajat Maluku di PON Beladiri Kudus patut diapresiasi.
Meski begitu, lanjut Albert, harus pula diakui bahwa kemenangan itu bukan menjadi akhir dari perjuangan di event tersebut, karena lawan tanding di babak berikutnya cukup berat.
“Kita beruntung di laga karim kita menang karena memang ada sanksi diskualifikasi yang diberikan kepada lawan kita. Namun, bagi saya untuk cabor ini tidaklah mudah. Lawan-lawan kita semuanya cukup berat bahkan ada yang sudah berprestasi ditingkat nasional,”kata Albert.
Dia berharap para atlet bisa menjadikan ajang ini sebagai peleajaran berharga untuk bisa lebih berkembang di masa mendatang.
“Kita tidak boleh memberikan target-tergat yang besar, karena secara teknik dan kesiapan kondisi kita jauh berbeda dengan atlet-etlet di daerah lain,”ujarnya. (RED)