AMBON, SPEKTRUM – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, Kasrul Selang menegaskan satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) positif Covid-19 versi pemeriksaan cepat gunakan Rapid Test (RT) asal Buru Selatan telah dibawa ke RS TNI AL di Halong Kecamatan Baguala Ambon.
“Dari sana telah positif makanya mereka bawa ke sini, dan bupati telah memerintah Kepala Dinas Kesehatan untuk lakukan tracking atau penelusuran,” kata Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (08/04).
“Dari sana telah positif makanya mereka bawa ke sini, dan bupati telah memerintah Kepala Dinas Kesehatan untuk lakukan tracking atau penelusuran,” kata Selang kepada wartawan di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (08/04).
Saat ini jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Maluku menjadi tiga orang yakni pasien 01 asal Bekasi yang dinyatakan sembuh dan telah kembali ke daerahnya.
“Kondisi pasien 02 dan 03 semakin membaik, bahkan untuk pasien 02, swap atau spesimennya telah dikirim telah dikirim kedua kalinya,” kata Selang seraya menambahkan, swap atau spesimen pasien 02 tambahnya terlanjur dikirim ke Jakarta.
Saat ini, pasien 02 dirawat di RST dr. Latumeten, pasien 03 asal Pulau Saparua di RS Lantamal Halong. Sedangkan suami dan anak dari Pasien 03 hasil uji PCR hasilnya negatif.
Selain pasien 03 asal Pulau Saparua, PDP asal Bursel yang positif Corona virus hasil uji Rapid Test juga telah dirawst di RS Lantamal Halong.
diketahui, Bupati Kabupaten Buru Selatan, Tagop Soulissa saat jumpa pers di Kantor Bupati Bursel, Selasa (07/04) mengakui, Pemkab Bursel jebol sehingga ada satu orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), yang setelah dilakukan tes cepat menggunakan Rapid Test ternyata hasilnya reaktif positif. Tagop kepada wartawan saat jumpa pers di Kantor Bupati Bursel, Selasa (07/04).
Dikatakan, di Maluku Kabupaten Buru Selatan yang pertama mengumumkan menutup seluruh akses masuk manusia walau ditentang Pemerintah Pusat. “Kami lakukan ini demi untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Setelah mengetahui ada satu warganya PDP, Pemkab Bursel kata Tagop bekerja keras dan saat ini sedang lakukan tracking. “Tim saat ini sedang lakukan tracking, guna penelusuran orang-orang pernah berinteraksi dengan pasien tersebut,” tambahnya.
Setelah dilakukan penelusuran, saat ini pihaknya telah melakukan isolasi terhadap beberapa orang yang dianggap bersentuhan erat dengan pasien ini. Bursel merupakan daerah yang cukup kecil dengan jumlah penduduk sedikit namun memiliki konsentrasi tinggi.
“Bagi masyarakat yang merasa pernah berhubungan dengan yang bersangkutan segera melaporkan diri agar bisa ditangani secepatnya,” kata Tagop.
Tagop juga mengingatkan bahwa pernyataan resmi Pemkab Bursel ini bukan untuk menakut-nakuti masyarakat tapi saat ini corona virus sedang menyerang dunia.
“Negara maju seperti Italia, Spanyol dan lainnya telah menyerah melawan virus ini, tapi kita masih belum sadar tentang hal ini,” katanya.
Ia juga menghimbau agar seluruh masyarakat Bursel berhati-hati agar tidak menjadi pembawa virus tersebut ke keluarga dan lingkungan.
“Saya meminta anak-anak mahasiswa atau keluarga di rantau untuk mentaati anjuran Pemerintah untuk menahan diri hingga wsktu inkubasi virus ini baru ketemu langsung. Cukup kita gunakan komunikasi melalui hp. Jangan mencoba untuk beranikah diri pulang dan tidak sadar kita membawa virus ke keluarga kita. Satu orang saudara kita yang beranikan diri pulang ternyata saat ini menunjukan tanda-tanda positif terserang virus itu, dan setelah dilakukan uji menggunakan Rapid Test ternyata hasilnya reaktif,” tegasnya.
Pihaknya juga telah melakukan test menggunakan Rapid Test kepada keluarga dan hasilnya negatif. “Namun kita tidak mau ambil resiko, kita tetap lakukan isolasi mandiri. Sedangkan kepada yang bersangkutan kita lakukan isolasi agar tidak menyebar ke orang lain,” katanya. (S-16)
