AMBON, SPEKTRUM – Potret kemiskinan masih terihat nyata di pusat Kota Ambon.
Akibat miskin, pasangan suami-istri, La Nyong dan Wa Lina, terpaksa harus tinggal ditenda berukuran kecil dipinggiran kali.
Berdasarkan data dan informasi yang diterima Spektrum, dari salah satu warga, Stally Pesiwarissa, Minggu (7/3) malam, kondisi pasangan suami istri ini sangat memprihatinkan.
Sudah dua minggu terakhir, keduanya menempati tenda berukuran kecil yang didirikan di pinggiran kali tidak jauh dari gubuk mereka.
Mereka terpaksa mendirikan tenda dan tinggal di pinggiran kali tidak jauh dari gubuk tidak layak huni yang sebelumnya mereka tempati. Karena kondisi gubuk yang mengalami kerusakan akibat sebagian (bagian dapur) terseret banjir. Ditambah timpahan pohon yang roboh akibat angin kencang yang melanda Kota Ambon beberapa waktu lalu.
Kondisi ini memaksa pasangan suami istri itu terpaksa harus tinggal ditenda dan makan seadanya, karena tidak adanya bantuan Pemerintah.
Ironisnya, kondisi Pasutri miskin ini telah dilaporkan ke Dinas Sosial Kota Ambon sejak Desember 2020, namun tidak pernah digubris.
Mirisnya lagi, meski miskin, pasangan ini tidak pernah mendapat bantuan Pemerintah dalam bentuk apapun.
Bahkan dalam kondisi memprihatinkan saat ini.
“Ini di Air Basar Batu Merah atas. Di pemandian air besar, samping PLN gardu induk sirimau, RT 005/RW 17 Desa Batu Merah. Beta dan teman-teman sudah lapor ke Dinsos Kota Ambon sejak Desember 2020, tapi tidak digubris,”ujarnya.
Selain kondisi tempat tinggal yang memprihatinkan, kondisi suami juga diketahui sedang sakit dan sudah 6 (enam) bulan ini tidak dapat melakukan aktifitas apapun. Karena tidak adanya biaya, sang suami hanya dirawat ditenda.
“Sementara suami sakit di tampa (tempat tidur) seng bisa bangun sudah 6 bulan ini. Kita berharap ada perhatian Pemerintah. Baik Dinsos, Dinas Kesehatan, serta Badan Bencana Kota Ambon,”harapnya. (HS-19)