TUAL, SPEKTRUM – Masyarakat Negeri Hoar Ngutru Kecamatan Kei Besar Kabupaten Maluku Tenggara, menyambut kehadiran Ketua DPRD Maluku, Benhur G. Watubun sebagai tamu kehormatan sekaligus meletakan batu pertama pembangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kasih Theresia, Sabtu (15/04/2023).
Negeri Hoar Ngutru memiliki sembilan Ohoi/Desa menyambut Watubun dengan Tarian Panah oleh anak-anak Desa Bombai dan dielaborasi dengan Tarian Naga Gunung Dab oleh anak-anak Ohoi Watsin yang dimulai dari Pantai Desa Bombai sampai lokasi pembangunan gedung sekolah yang jaraknya lebih dari 1 Km.
Sambutan meriah masyarakat Negeri Hoar Ngutru atas kehadiran Benhur G Wattubun, karena dianggap sebagai sosok yang dihormati lantaran berhasil menjadi orang nomor satu di lembaga legislatif Maluku.
Dalam sambutannya, Watubun menandaskan jika dirinya sangat menghormati masyarakat Negeri Hoar Ngutru yang bersedia memberikan undangan untuk menghadiri acara peletakan Batu Pertama SMK Kasih Theresia.
“Saya berharap, seluruh warga Negeri Hoar Ngutru tetap memperhatikan hubungan, jaringan dan pertemanan, supaya apa menjadi tujuan dan harapan bersama tetap menjadi prioritas utama kita dalam merebut kemenangan dalam berbagai agenda politik di Maluku,” harapnya.
Politik dalam reformasi kata Watubun, ada dua hal, yaitu siapa dan kapan.
“Tap di zaman digital ini juga ada dua hal pula yakni kapan waktunya kita pencet, jadi di era sekarang sumber daya kita harus dimanfaatkan secara baik kalau salah memanfaatkan maka terjerumus. Sebab, semua hal yang dilakukan punya resik. Untuk itu, kita diminta agar mendoakan proses pembangunan SMK Kasih Theresia berjalan dengan baik supaya bisa melayani seluruh generasi muda dalam bidang pendidikan,” katanya lagi.
Watubun mengingatkan jika tantangan kedepan adalah pendidikan. Sebab, dunia pendidikan dapat merubah peradaban, merubah orang agar memiliki akses, menikmati demokrasi.
“Bisa melakukan apa saja bermanfaat bukan saja bagi keluarga tapi bagi bangsa dan negara. Olehnya satu hal yang kami minta dari pihak sekolah dan yayasan harus bersatu dengan masyarakat, bersatu dengan pemerintah, karna tanpa itu kita tidak berbuat apa-apa,” harap Watubun.
Lebih lanjut Benhur menambahkan, sekolah membutuhkan orang-orang yang punya maksud baik untuk membantu meneruskan cita-cita dan perjuangan.
“Yayasan telah meletakan dasar tinggal perjuangan kita adalah bagaimana bergotong royong membangun kebersamaan mewujudkan sistem pendidikan di Kei Besar agar berjalan sebagaimana yang kita harapkan bersama,” tandasnya.
Watubun juga berharap, ketika SMK Kasih Theresia berdiri, harus diikuti dengan kualitas para pengajarnya, sehingga siswa tamatan sekolah tersebut bisa berdiri sejajar dengan SMU/SMK lainnya di Kabupaten Maluku Tenggara.
Tak lupa anak adat Kei ini memberika bantuan berupa 200 zak semen serta berjanji akan membantu penambahan pembangunan satu ruang kelas pada sekolah itu. (*)