AMBON, SPEKTRUM – Dinas Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana (DPPKB), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TP-PKK) Kota lakukan kunjungan ke Kecamatan Teluk Ambon dalam upaya pemantauan pencegahan dan penanganan stunting.
Kegiatan tersebut bukan yang pertama kali, sebab sebelumnya telah dilakukan kegiatan serupa pada bulan Januari di Kecamatan Nusaniswe.
“Salah satu program kerja PKK Kota Ambon pada Tahun 2023 adalah monitoring pelaksanaan pelayanan Pos di desa dan kelurahan, untuk membantu pemerintah dalam
hal penanganan stunting,” kata Pj. Ketua PKK Kota Ambon, Lisa Wattimena, Selasa (7/2/23).
Apa yang dilakukan TP-PKK, Dinkes, dan DPPKB, kata Lisa, bertujuan mewujudkan angka prevelensi yang diminta Presiden RI, Joko Widodo yaitu di bawah 14 persen.
“Dengan terget yang ditetapkan Pemkot Ambon, sebesar 11,38 persen. Itu sebabnya saya melanjutkan kegiatan ini, karena Posyandu adalah ujung tombak, atau garda terdepan pencegahan stunting,” kata anggota polisi di Polda Maluku itu.
Menurutnya, dengan adanya Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) ini, kesehatan ibu hamil dan bayi dalam kandungan dapat dipantau pertumbuhannya, tumbuh kembang anak dari batita sampai dengan balita.
“Tahun emas pertumbuhan si anak dapat terpantau ” kata Lisa.
Saat ini, pemerintah telah membantu masyarakat dengan memberikan asupan makanan tambahan, vitamin, dan lain sebagainya.
Untuk itu, Lisa berpesan, kepada orang tua agar rutin membawa anaknya ke Posyandu, untuk memantau kesehatan serta tumbuh kembang si anak.
Sebab, lanjutnya, anak yang sehat bukan hanya badannya, tapi otak juga harus pintar. Anak yang sehat berati ibunya pintar merawat anak agar tumbuh sempurna, sehat fisik,
mental, dan cerdas.
“Saya berharap seluruh kader posyandu yang berada pada kecamatan Teluk Ambon agar meningkatkan pengetahuan tentang stunting dan kesehatan keluarga,” katanya berharap. (*)
, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan (TP-PKK)){kind=link}