MASOHI, SPEKTRUM – Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Daerah Masohi mengutuk keras tindakan pembunuhan yang dilakukan terhadap gadis muda berinisial M.A Latuny, yang ditemukan pada gorong-gorong Bundaran Kota Masohi, pekan lalu.
Untuk itu, AMPGM mendesak pihak Polres Maluku Tengah untuk segera menangkap dan memproses pelaku pembunuhan terhadap gadis malang tersebut.
Melalui rilis yang diterima Redaksi Spektrum di Kota Masohi, Ketua AMGPM Daerah Masohi, Ricko Waeleruny menegaskan, selama ini Masohi dikenal sebagai kota yang ramah terhadap tindakan kriminal, namun akhir-akhir ini berbalik mengkhawatirkan.
“Kasus pembunuhan seorang perempuan asal Desa Piliana cukup memprihantikan pada tahun 2021 lalu ,masih segar diingatan, malah sudah dihadapkan lagi dengan kasus serupa, oleh sebab itu kami berharap pihak Polres Maluku Tengah bergerak cepat untuk menuntaskan kasus ini,” katanya.
Dikatakan, kasus kriminal srperti ini harus ditangani secara serius, pihaknya menduga ini pembunuhan berencana dan mungkin pelakukanya lebih dari satu orang.
Kasus seperti ini dapat dikenakan pasal 340 KUHP, 338 KUHP atau pasal 365 ayat 3 KUHP tentang Pembunuhan Berencana yang ancaman hukumannya, hukuman mati atau seumur hidup atau penjara paling lama 20 tahun.
“Kami mengajak insan jurnalis, para stakeholder di daerah ini sama-sama mengawal kasus ini sampai tuntas, kepada semua semua pimpinan kelurahan diharapkan menghimbau ketua RT, juga warga masyarakat untuk menertibkan tempat-tempat kost, atau warga baru yang menginap lebih dari 2×24 jam dalam kelurahan, hal ini penting untuk menjaga situasi keamanan di sekitar, jika ada hal-hal yang mencurigakan harus dilaporkan kepada pihak kelurahan atau aparat keamanan di kelurahan (Babinsa dan Babinkamtibmas),” kata mantan jurnalis ini.
Kepada Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, AMGPM Daerah Madohi juga dihimbau untuk menambah lampu-lampu jalan pada lingkungan Kota Masohi yang menurutnya, belum maksimal.
“Jika lenerangan maksimal maka dapat mengeleminir tindakan kekerasan yang mungkin saja dapat terjadi ketika lingkungan tersebut tidak memiliki alat penerang yang cukup,” harsp Warleruny.
Pihak Polres Maluku Tengah juga, juga diharapkan bisa meningkatkan patroli keamanan dalam lingkungan Kota Masohi, sehingga mengeliminir tindakan-tindakan kriminal serupa.
“Jangan hanya berekasi ketika peristiwa kriminal itu sudah terjadi, namun yang lebih penting adalah tindakan-tindakan pencegahannya,” tegas Waeleruny. (HS-10)