Warga Minta Kapolres Siagakan Petugas Polisi di Pos Mutiara

AMBON, SPEKTRUM – Warga yang mendiami kawasan Halong Mardika (depan Pos Mutiara pertigaan Batu Merah, Mardika, Belakang Soya) meminta perhatian Kapolresta Ambon, Kombes (Pol) Raja Arthur Lumongga Simamora untuk menempatkan aparat kepolisian di Pos Mutiara pada malam hari guna mencegah terjadinya perkelahian antar pemuda yang kerap terjadi di sana.

“Kawasan di sini sering terjadi perkelahian antar pemuda yang dipicu aksi balapan liar tengah malam. Akibatnya, sering terjadi konsentrasi massa dalam jumlah besar. Sayangnya, tidak ada anggota polisi yang disiagakan di Pos Mutiara, mestinya ada anggota di pos tersebut minimal 4 orang, yang dipersenjatai,” kata Frans Latukolan salah satu warga di kawasan tersebut kepada Spektrum, Selasa (24/01/2023).

Keluhan Frans sangat beralasan, sebab pada Minggu (22/1/2023) terjadi bentrok antar pemuda yang dipicu kekalahan dalam aksi balap liar. Akibatnya, terjadi konsentrasi massa dan satu warga dianiaya.

Pelaku balap liar diduga pelajar yang berasal dari  dua sekolah berbeda. Buntutnya, warga Halong Mardika, Jhon, dianiaya.

John yang baru selesai bekerja dan mendekat karena melihat kerumunan warga di pertigaan Mardika, antara Pos Mutiara Batumerah ke arah Belakang Soya, tepatnya Karaoke Grand Palace, menjadi korban pengeroyokan.

Informasi dari warga setempat menyebutkan,  kerumunan dipicu   keributan  antara dua kelompok pelajar yang melakukan balap liar, karena tidak menerima kekalahan.

“Ada balapan liar antar anak-anak SMA. Ada yang kalah, dan tidak terima. Terjadi kosentrasi massa dan  pembatas jalan di Pertigaan Mardika-Belakang Soya itu jadi sasaran pengrusakan,” jelas Frans.

Warga di sekitar  lokasi kejadian yang terbangun akibat keributan, akhirnya memadati ruas jalan tersebut,  termasuk John.

“Saya tidak tahu, apa masalahnya. Tiba-tiba mereka datang dan menganiaya saya pakai kayu, juga dengan tangan,” ungkap John, yang mengalami luka memar pada beberapa bagian tubuhnya.

Saat keributan terjadi, tidak tampak satupun aparat kepolisian, padahal  konsentrasi  massa terjadi cukup lama.

“Ada kosentrasi massa. Ini bikin resah warga sekitar. Saling lempar juga terjadi. Kok  tidak ada aparat kepolisian yang datang untuk melerai. Kan juga ada pos polisi di wilayah itu,” sesal Frans. (TIM)