AMBON, SPEKTRUM – 30 orang mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) di wilayah Maluku melepas bai’at dan menyatakan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pernyataan setia kepada NKRI dilaksanakan di Manise Hotel, Kota Ambon, Senin (30/1/2023).
Hadir dalam acara tersebut, Kadensus 88 Anti Teror Polri, Irjen Pol Marthinus Hukom bersama para direktur, Kabinda Maluku, Ketua MUI Maluku, Pj Walikota Ambon, Direktur Intelkam, Direktur Binmas, Dansat Brimob, Kapolresta Ambon, Ketua NU Maluku, Asisten Intelkam Kodam XVI Pattimura, mantan Ketua Mantiki Tiga JI wilayah Indonesia Malaysia Ustad Nasir Abas, pimpinan pondok pesantren Al Anshor Maluku, Abidin Wakano dan para undangan lainnya.
Kadensus 88 AT Polri dalam sambutannya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada 30 orang mantan anggota JI di wilayah Maluku yang telah melepas Bai’at dan menyatakan ikrar diri dan setia kepada NKRI.
“Saudaraku semua di hari yang berbahagia ini kita bersyukur saudara kita ada 30 orang akan melaksanakan ikrar setia kepada NKRI dan rekan-rekan yang akan berikrar harus memahami bahwa kecintaan terhadap Negara ini bukan berarti kita mengkultuskan sesuatu selain Tuhan, namun merupakan bagian kita mencintai bangsa ini,” katanya.
Ia mengatakan, mencintai bangsa ini sama seperti mencintai rumah sendiri. Sehingga perlu dijaga agar tidak menjadi rusak.
“Kita dilahirkan dan hidup di Negara Republik Indonesia yang memiliki keberagaman sehingga kecintaan terhadap negara akan timbul secara alami, sehingga kita tidak bisa mengecilkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke karena Negara ini adalah Negara yang besar,” ungkapnya.
Irjen Hukom mengatakan Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keberagaman. Keragaman harus diterima, karena pendiri bangsa telah meletakan kesepakatan dalam bernegara.
“Kita tahu, bangsa Indonesia memiliki keberagaman suku dan ras namun dengan Pancasila semua menjadi satu. Pancasila adalah titik bertemunya semua hal. Olehnya itu mari cintai bangsa kita ini, jadikan momen ini untuk rubah komitmen, rubah cara pandang agar tetap berada di dalam satu bingkai NKRI,” pintanya.
Kepada semua stakeholder, para ustadz dan tokoh agama yang hadir, Irjen Hukom berharap, agar memberikan pandangan dan pencerahan agama kepada para anggota JI yang sudah menyatakan setia kepada NKRI.
“Bapak ibu semua mereka adalah tanggungjawab kita, dalam hal membina, mereka saat ini mengalami krisis kepercayaan terhadap NKRI sehingga bimbingan terhadap mereka akan merubah cara berfikir dan cara pandang mereka. Ajaklah mereka kalau ada kegiatan-kegiatan upacara dan kegiatan kebangsaan lainnya,” pinta Hukom. (*)