AMBON, SPEKTRUM – Raibnya uang nasabah puluhan miliar rupiah di Bank Modern diduga sengaja ditutupi manajemen BPR Modern.
Sebab, hingga saat ini DS yang diduga pelaku utama pada kasus ini, tidak pernah ditahan, hanya diberlakukan penahanan rumah.
Informasi yang berhasil dihimpun Spektrum, diduga kuat, penyitaan terhadap sejumlah aset milik DS dilakukan pihak Bank Modern dan bukan kepolisian.
Diduga, uang nasabah miliaran rupiah yang diambil DS melibatkan Managemen Bank Modern.
“DS diduga mengambil uang nasabah sedikit demi sedikit dan praktek ini telah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Bukan hanya uang, tapi juga pajak nasabah,” kata sumber Spekrum.
Kesempatan DS terbuka lebar lantaran ia mengendalikan IT Bank Modern.
Dengan kemampuan IT yang mumpuni, DS leluasa menjalankan misinya menguras uang nasabah dengan sangat rapi..
Untuk diketahui, DS dikenal di dunia maya (tiktok) sebagai Sultan Talaga Raja Ambon karena memiliki rumah mewah bak istana diperkirakan berharga puluhan miliar rupiah.
DS juga diduga miliki villa di Bandung, serta beberapa kapling tanah yang tersebar di beberapa lokasi di Kota Ambon termasuk di kawasan Talaga Raja Negeri Urimesing Kota Ambon.
Selain rumah mewah dan lahan, DS juga memiliki mini market di Negeri Aboru Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah, 6 unit kenderaan roda empat, 12 unit mobil tanki air.
“Sebenarnya masih banyak aset DS yang belum terungkap, misalnya dia juga diduga memiliki resort mewah di salah satu daerah tujuan wisata,” kata sumber.
Sayangnya, Spektrum berupaya menemui Direktur Utama Bank Modern, Heintje Saiya untuk dikonfirmasi berulang kali namun tidak bisa ditemui.
“Maaf, nanti kami hubungi ulang, karena bapak lagi sibuk,” kata salah satu petugas Bank Modern, M. Ali saat Spektrym mencoba menyambangi bank tersebut. (TIM)
