AMBON,SPEKTRUM – Pembangunan Masjid Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon saat ini mangkrak. Padahal, untuk memuluskan niat Rektor IAIN Ambon Zainal Abidin Rahawarin ini, bangunan Masjid yang dibangun di masa Presiden RI ke-2 Soeharto, justru dibongkar.
Proyek Masjid baru ini, diperkirakan telah menelan anggaran kurang lebih Rp. 8 miliar. Anehnya, pembangunan mesjid baru di kampus berjuluk hijau itu kurang lebih 3 tahun berjalan tak kunjung tuntas.
Sumber di lingkup kampus IAIN Ambon mengungkapkan, selaku Ketua Panitia proyek pembangunan Masjid dua lantai itu adalah Jamaluddin Bugis, Kepala Biro Administrasi Umum Akademik dan Kepegawaian IAIN Ambon,sementara Kepala Bagian Umum IAIN Ambon, Hamiruddin, bertindak selaku sekretaris.
“Anggaran proyek bersumber dari swadaya. Karena Rektor mengawali programnya dengan membangun mesjid kampus yang megah, sehingga membongkar masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila milik Presiden Soeharto,”ungkapnya.
Namun, kata dia, setelah dibongkar, Masjid yang bakal dibangun megah sebagaimana diidamkan Rektor, justru tak kunjung rampung.
“Pembangunan Masjid baru ini semenjak tahun pertama periode beliau menjadi (Rektor) hingga akan berakhir pada 6 November 2024, proyeknya belum kelar,”terangnya.
Sumber menjelaskan, anggaran pembagunan mesjid dua lantai itu berasal dari bantuan alumni, dan tokoh politik, Pemda, serta sumber lain yang halal.
“Namun panitia juga tidak transparan dalam hal bantuan dan laporan keuangan,”imbuhnya.
Untuk pembangunan mesjid dua lantai ini sesuai kalender kerja seharusnya proyek ini rampung kapan?
Ditanya begitu, sumber mengaku, memang tidak ada kalender kerja. Karena proyek itu menunggu bantuan.
Tetapi dia memastikan selama kepemimpinan Rektor saat ini kampus tidak punya masjid untuk aktivitas ibadah dan sebagainya.
Padahal, Masjid Amal Bakti masih layak pakai dan seumuran dengan masjid Amal Bakti milik Unpatti Ambon, yang mana hingga kini masih berfungsi.
“Dan mesjid tersebut sudah menjadi cagar budaya, karena amal jariyah dari Presiden RI Kedua yakni Soeharto,”tegasnya.
Dia heran, pembangunan mesjid belum selesai, justru pihak kampus IAIN Ambon sudah merombak lagi gedung kembar hingga rata dengan tanah.
“Katanya luntuk membangun gedung 3 lantai. Apakah rampung juga di Oktober?”sentilnya.
Sementara itu, Sekretaris Panitia Pembangunan Masjid IAIN Ambon Hamiruddin mengaku, pekerjaan fisik gedung dua lantai itu belum rampung.
“Iya belum rampung, karena terhambat masalah dana,”kata Hamirudd8n saat diminta konfirmasinya oleh media ini Selasa, (09/07/2024).
Menyoal apakah sumber dana untuk pembangunan meajidbteraebut ansih melalui swadaya? Ditanya begitu, tapi Kepala Bagian Umum IAIN Ambon ini enggan menjelaskannya alias bungkam.
Terpisah, sumber lain di lingkup kampus IAIN Ambon mengungkapkan, da bantuan dari Pemda Provinsi Maluku, dari Nono Sampono Anggota DPD RI, Hendrik Lewerissa, Anggota DPR RI, dan bantuan dosen serta pegawai juga.
“Tetapi tidak ada laporan dan transparansi anggaran dari pihak panitia kepada civitas akademika IAIN Ambon,”beber salah satu Dosen IAIN Ambon, kepada media ini Selasa, (09/07/2024).
Dia mengatakan, seharusnya panitia menyampaikan progres pembangunan mesjid dua lantai itu kepada civitas.
“Kan panitia musti menginformasikan progres pembangunan ke civitas, biar diketahui petkembangan pekerjannya secara jelas. Nah yang terjadi sudah tiga tahun berjalan justru tidak ada transparansi,”pungkaanya. (SP-02)