AMBON, SPEKTRUM- Pangdam XVI/Pattimura Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Marga Taufiq, mengakui bentrokan yang melibatkan anggota Brimob Kompi 3 Yon C Pelopor Polda Maluku dan anggota Batalyon 734 SNS TNI, Jumat, (20/12)/2019, karena salah paham.
Hal ini disampaikan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq, dalam jumpa pers di Makodam XVI/Pattimura Ambon, Sabtu, (21/12/2019).
Pangdam Pattimura menjelaskan, insiden di Saumlaki lebih kepada kesalapahaman. “Insiden itu (bentrok) hanya salah paham saja. Tahu lah seperti anak-anak muda cepat emosi,” ujarnya.
Menurutnya, hubungan TNI dan Polri di Ambon selama ini baik sekali. Hal tersebut bisa lihat dimana setiap ada Kapolda musti ada Pangdam disitu.
Dan dimana ada Dandim ada Kapolres.
“Tapi itulah barangkali anak muda ini (insiden di Saumalki) karena emosi,” ungkapnya.
Suasana itu, lanjutnya, karena kawasan pasar dimana aktivitas saat itu ramai sehingga keributan itu terjadi diduga karena ada “suporter” atau yang memanas-manasi, sehingga makin meluas. Namun beruntung tidak apa-apa.
“Saya dengan Kapolda tadi malam (Jumat) sudah saling komunikasi dan mengambil tindakan pengamanan ke dalam. Anggota saya konsinyering semua disitu dari pihak Kodim maupun dari POM. Tadi malam sampai hari ini kondusif, tidak ada anggota di luar. Semua ada di dalam asrama,”lanjutnya.
“Setiap perkembangan dilaporkan kepada saya, demikian Kapolda juga memonitor dan menarik anggota masing -masing. ini murni kesalapahaman anak muda, kemudian ketersinggungan.Tapi mereka akhirnya menyadari semua,” ulas Mayjen TNI Marga Taufiq.
Pangdam Pattimura juga menuturkan Komandan Brigade, Dandim serta Perwira POM juga telah menuju ke Saumlaki.
“Saya dan Kapolda siang ini kesana (Saumlaki). Kita harus hadir disana memberikan keterangan kepada anggota dan masyarakat. Ini kan menjelang Natal dan Tahun Baru. Kita tidak mau susana yang sangat religi ini terganggu dengan hal-hal seperti itu,” timpalnya.
Pangdam XvI/Pattimura juga memohon dukungan dan doa dari semua pihak agar persoalan ini tidak berkembang dan perlu bersama mewaspadai hal hal yang tidak diinginkan untuk tidak terjadi seperti di Saumlaki.
“Maluku ini sangat berharga, karena Maluku milik kita bersama. Menurut saya Maluku ini tingkat kebahagiannya paling tinggi. Untuk itu Saya menghimbau, jangan terlalu cepat terbawa emosi,” anjurnya.
Pangdam Pattimura menyampaikan dia dan Kapolda Maluku, merupakan pilar keamanan di wilayah provinsi berjuluk seribu pulau.
“Orang mau lihat kita damai. Jangan karena suasana Natal dan Tahun Baru terus mulai minum minuman keras, itu tidak boleh,” tukasnya.
Pandam menegaskan, siapapun yang salah dalam insiden di Saumlak, tetap akan diproses.
“ini pasti. kita masuk kepada akar permasalahan. Kalau terbukti ada yang salah kita hukum. Sekali lagi, kita masing-masing sudah menyadari itu. Jika ada kerugian diperoleh, saya akan bicara sama Kapolda, nanti kita perbaiki semuanya,” tandas Mayjen TNI Marga Taufiq. (S-07)