AMBON, SPEKTRUM – Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) akan menggelar Kongres XXIX secara virtual di Kota Ambon 25 Oktober 2020 mendatang dengan mengutamakan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat ditengah pandemi Covid-19.
Dalam Kongres pemilihan Ketua Umum dan Sekertaris, serta pengurus PB AMGPM akan dilangsungkan di Kota Ambon, dan Klasis Daerah Pulau Ambon Utara akan bertindak sebagai tuan rumah ivent lima tahunan tersevut.
Ketua umum PB AMGPM Pendeta Max Takaria menjelaskan, konres tersebut akan berjalan secara virtual dan diikuti kurang lebih 300 orang dari 34 daerah yang ada di Maluku dan Maluku Utara.
Teknisnya, kata dia, peserta akan dibagi ke tujuh (7) spot utama selain Gereja Pniel sebagai sentral pembukaan kongres terdapat Gereja Eirene Souhoru dan Gereja Bethesda-Hative Besar, Gereja Ebenhaezer dan Fajar Hidup-Rumahtiga serta Gereja Bethesda dan Gereja Sejahtera-Poka.
“Ini Kongres virtual pertama dalam sejarah AMGPM. Dimasa pandemi yang tidak tahu kapan berakhir, tentu AMGPM harus beradaptasi dengan kebiasaan baru dalam mengelola organisasi dengan tetap memperhatikan standard Prokes. Maka peserta luar biasa kita batasi. Hanya peserta biasa yang punya hak suara tiap daerah 8 orang,”ungkap Takaria kepada wartawan di Ambon, Kamis (15/10).
Dirincikan, dari tujuh spot sidang akan diisi 40 peserta atau 20 persen agar menghindari penumpukan lebih dari 50 persen. Ruang sidang akan diatur jarak maksimal, peserta wajib pakai masker dan handsanitizer yang disediakan panitia, tiap spot akan rutin disemprot disinfektan dan peserta maupun panitia wajib kantongi hasil Rapid tes.
“Peserta juga akan dapat materi secara softcopy tidak lagi hardcopy agar minimalisir penggunaan kertas. Semua itu menjadi cara AMGPM beradaptasi dengan Prokes menuju kebiasaan baru. Kita juga melibatkan semua potensi kader di daerah, cabang dan ranting,” terang dia.
Esensi Kongres XXIX sendiri tambahnya, akan menilai LPJ PB AMGPM periode 2015-2020, mendengar laporan perkembangan 34 daerah, menetapkan garis besar pokok program (GBPP) sebagai panduan organisasi lima tahun kedepan, menetapkan program kerja dan anggaran lima tahun kedepan, menetapkan kebijakan organisasi yang strategis lainnya serta memilih dan menetapkan ketua umum, sekretaris umum PB AMGPM serta formatur.
“Meski Kongres virtual, harapannya bisa berjalan baik, lancar dan kualitas sidang tetap kita jaga. Dukungan semua pihak baik pemerintah provinsi, kota serta Gugus Tugas Covid-19, termasuk Telkom, PLN sangat penting dan strategis,” bebernya.
Sementara, ketua panitia Kongres XXIX AMGPM Leunard Heppy Lelapary mengatakan, Kongres virtual telah melalui langkah koordinatif panjang dengan MPH Sinode, pemerintah provinsi dan kota Ambon termasuk Gugus Tugas Covid-19. Kesiapan teknis dan operasional sudah dimatangkan sebagai upaya mengantisipasi Kongres jadi klaster baru Covid-19.
“Dinas kesehatan Ambon akan memback up proses Kongres. Termasuk Gustu desa/kelurahan, TNI Polri lewat Bhabinkamtibmas dan Babinsa. Bahkan peserta Kongres yang biasanya tinggal dirumah jemaat, kali ini akan tinggal di hotel, penginapan bahkan kost-kostan. Agar mencegah terjadinya sebaran Covid-19,” papar Lelapary.
Untuk memastikan Kongres virtual berjalan aman dan lancar, akuinya, telah dua kali dilakukan ujicoba jaringan internet karena dibagi pada 7 spot. Diharapkan, pada waktunya tidak mengalami kendala jaringan dan listrik. Sebab itu, koordinasi intensif dengan Telkom, Telkomsel dan PLN untuk memback up sangat penting.
“Posko kesehatan juga akan kita buka ditiap spot. Peserta wajib Rapid tes, ukur suhu tubuh, pakai masker dan handsanitizer. Jika ada peserta reaktif, wajib diganti peserta lain yang hasil tesnya non reaktif. Kalau semua ini berhasil dan Kongres berlangsung aman dan lancar, AMGPM menjadi contoh dalam penerapan Prokes menuju adaptasi kebiasaan baru (AKB),” pungkasnya. (S-07)