AMBON, SPEKTRUM – Hari ke 15 pencarian Kapal Motor Layar (KLM) Panji Saputra yang hilang, belum juga ditemukan. Keberadaan kapal dan penumpangnya masih misterius. Proses pencarian Tim SAR Gabungan hingga Rabu (22/01/2020), baru menemukan sebagian barang yang diangkut kapal naas itu.

Barang yang ditemukan terdampar berupa drum dan pakaian penumpang serta tas. Barang-barang ini dijadikan petunjuk awal tentang arah hilangnya Kapal Panji Saputra.

Material kapal yang ditemukan berupa delapan drum berisi avtur, kursi, penutup geladak kapal, dan juga tas berisi pakaian PDL milik Serda Aswandi Ali, salah satu penumpang Anggota TNI yang mengawal BBM milik Kodam XVI/Pattimura. Barang-brang itu ditemukan di perairan Tayando, Kabupaten Maluku Tenggara, Selasa, (21/01/2020).

Meksi dijadikan petunjuk, tapi kondisi laut bergelombang, sehingga diprediksikan posisi KLM dapat bergeser mengikuti arus laut.

“Pencarian kemarin (Selasa red), tim menemukan delapan drum BBM dan juga pakaian milik Serda Aswandi Ali, salah satu penumpang pada kapal itu, yang adalah anggota TNI,” terang Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin, kepada Spektrum, di kantor Basarnas, Rabu , (22/01/2020).

Menyinggung terkait kondisi penumpang dan dugaan sementara hilangnya kapal tersebut, Muslimin berharap, para penumpang Kapal Panji Saputra ini, semuanya selamat.

Sementara soal dugaan sementara hilangnya kapal, dianalisa akibat di hantam gelombang sehingga menebabkan kapal pecah, dan tenggelam.

“Analisa saya kapal dihantam gelombang dan pecah, sehingga tenggelam. Sementara terkait penumpang, kita belum bisa memastikan, karena kita juga belum mendapat petunjuk tentang keberadaan korban, kita berharap korban ke enam orang ini terbawa arus dan terdampar di pulau pulau seputaran pulau Tayando,”harapnya.

Sementara terkait dengan material atau muatan kapal yang telah ditemukan, Muslimin mengaku, barang barang tersebut masih disimpan di Desa Ohoi, Kecamatan Tayando, Malra, dan selanjutnya akan dikoordinasikan bersama tim agar barang barang itu dibawa.

“Soal temuan barang-barang kapal, Tim SAR selalu berkoordinasi. Tapi material kapal yang ditemukan sementara disimpan di Desa Ohoi, Kecamatan Tayando. Saya belum mengetahui akan dibawa kemana,” kata Muslimin.

Setiap temuan material kapal akan selalu dikoordinasikan dengan Tim SAR gabungan, baik TNI maupun Polri.

“Kooordinasi itu untuk memastikan bahwa barang ini betul betul milik Kapal Panji Saputra,” tukasnya.

Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin

Warga Desa Tayando Ohoiel dan Desa Tayando Yamru Kecamatan Tayando Tam Kota Tual menemukan drum KLM Panji Saputra. Ada 25 drum BBM jenis avtur milik Kodam XVI/Pattimura Ambon.

Kapolsek Kecamatan Tayando Tam Iptu Amay Kamaludin saat dikonfirmasi Spektrum melalui telepon selulernya membenarkan adanya penemuan barang kapal, sesuai informasi yang diperoleh dari Penjabat Kepala Desa Tayando Ohoiel Muhamad Saleh Rahareng.

Drum berisikan BBM jenis avtur ditemukan pada Senin (20/1/2020), Selasa (21/1/2020) dan Rabu (22/01/2020). Mendengar informasi ini, Kapoolsek kemudian memerintahkan anggotanya langsung ke lokasi penemuan barang tersebut.

Dijelaskan, setelah anggota ke lokasi, ternyata betul warga Desa Tayando Ohoiel dan Desa Tayando Yamru menemukan 8 buah drum berisikan BBM jenis avtur. Satu buah kursi kayu berwarna coklat, satu buah penutup bak kapal, dan satu buah tas ransel hitam.

Selain itu, tas ransel yang isinya yakni satu buah dompet berwarna coklat, satu buah KTP atas nama Aswadin Ali, beralamat Asmil Bekangdam XVI/Pattimura, RT 002/ RW 003 Kelurahan Rijali Kecamatan Sirimau Kota Ambon, Anggota TNI, dan uang tunai sepuluh juta rupiah pecahan seratus ribu.

Kemudian, satu buah JPS berwarna hitam, satu buah STNK mobil penumpang bernomor polisi DE 1754 AQ, satu buah kartu BPJS Kesehatan, satu buah kartu pajak, dan empat buah kartu ATM atas nama Aswadin Ali.

“Setelah anggota saya ke lokasi penemuan, ternyata bukan saja drum yang ditemukan tetapi warga juga menemukan kursi, penutup bak kapal, tas ransel hitam milik salah satu anggota TNI. Semua barang yang ditemukan ini sementara kami amankan di Balai Desa Tayando Ohoiel,” jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, Pos SAR Tual juga telah mengerahkan kapal KN SAR 242 Bharata ke lokasi penemuan dibantu masyarakat melakukan penyisiran di sekitar pulau Tayando.

Diketahui, KM Panji Saputra, kapal pengangkut 25 drum BBM jenis avtur milik Kodam XVI/Pattimura Ambon hilang kontak dalam perjalanan dari Kota Ambon menuju Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya.

Dalam kapal ini terdapat enam orang. Masing-masing La Mufik (ABK), La Jau (ABK), Ongky (ABK), Muhammad Juniarto (ABK), Serda Aswadin Ali, dan Pratu Midun.


Siapa Pemberi Ijin Berlayar?

Soal pemberi ijin berlayar untuk KLM Panji Saputra ada kejanggalan. Terkuak fakta baru pasca hilangnya Kapal Layar Motor (KLM) Panji Saputra yang mengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis avtur sebanyak 5.000 liter atau 25 drum, milik Kodam XVI/Pattimura, di perairan laut Maluku, ternyata kapal ini tidak memiliki ijin berlayar.

Padahal, Surat Ijin Berlayar (SIB) adalah salah satu syarat mutlak untuk kapal berlayar sesuai yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Yang mana mestinya, SIB, dikeluarkan oleh pihak Syahbandar.

Sementara berdasarkan informasi yang diperoleh Spektrum, pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Ambon, tidak pernah mengeluarkan SIB untuk KLM tersebut.

Muncul dugaan, SIB KLM dengan ukuran panjang 10 meter dan lebar dua meter, berbobot enam grosstone yang sebelumnya bertolak dari Pelabuhan Slamet Riyadi Ambon, pada Selasa (7/1), sekitar pukul 10.00 WIT, dengan tujuan Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) dan juga Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) itu, dikeluarkan oknum tertentu tanpa sesuai prosedur alias illegal.
Alhasil, kapal yang mestinya tiba di Saumlaki pada Sabtu (11/12020), hilang kontak beberapa saat pasca bertolak meninggalkan pelabuhan.

Kapal berwarna hijau tua pada badannya itu, berpenumpang enam orang. Masing-masing , empat awak kapal, dan dua orang Anggota TNI Bekangdam XVI/Pattimura, Serda Aswadin Ali dan serta Pratu Midun.

Kedua prajurit ini mendapat perintah untuk mengawal kapal bermuatan lima ribu liter avtur ini hingga tempat tujuan di Saumlaki serta Moa.

Tim SAR Gabungan

Diketahui, Avtur ini akan digunakan untuk bahan bakar Helikopter TNI AD yang akan digunakan Panglima Kodam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Marga Taufiq saat melakukan kunjungan kerja ke pulau-pulau di jazirah Maluku Bagian Tenggara.

Para penumpanag dan kapal naas tersebut, belum diketahui di mana keberadaannya. (S-01/MG-10)