BULA, SPEKTRUM – Wakil Ketua DPRD SBT, Agil Rumakat menyayangkan sikap Tim Gugus
Tugas, atas penolakan sejumlah mahasiswa asal SBT beberapa waktu lalu. Dirinya beranggapan
Tim Gugus Tugas terlalu kaku, dalam melakukan pencegahan dan penanganan
Covid-19.
Pernyataan Rumakat
tersebut bukan tanpa alasan. Mengingat belum diberlakukan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Maluku, lebih khusus di Kabupaten Seram
Bagian Timur (SBT).
Sehingga penolakan
yang berujung paa pemulangan kembali mahasiswa yang diketahui berjumlah 14
orang tersebut ke Kota Ambon dianggap berlebihan.
“Biarkan mereka
datang, dan lakukan prosedur penanganan pencegahan Covid-19 sesuai standar WHO,”
ungkap Rumakat.
Selain itu, mantan
Ketua DPRD SBT ini juga menuturkan, ras kekecewaannya lantaran Tim Gugus Tugas tidak
konsisten dalam membatasi serta mencegah orang yang masuk di daerah ini.
Menurutnya, masih
banyak mobil dari Ambon dan masohi yang masih masuk keluar di wilayah SBT.
“Apa susahnya
diperbolehkan mereka datang. Karena sampe sekarang juga masih ada mobil masuk Bula,
kapal masuk Bula, bahkan pesawat masih masuk setiap hari Kamis. Lalu kenapa
mereka ditolak,” tandasnya sesal.
Ke 14 mahasiswa itu,
kata Rumakat, mereka datang ke SBT, lantaran bukan hanya ingin menjalankan
ibadah Puasa bersama keluarga mereka, tetapi kondisi ekonomi dan kebutuhan
hidup di provinsi yang memprihatinkan.
“Ini pertimbangan
finansial,” ketus Rumakat singkat.
Dirinya juga meyakini,
apabila mahasiswa tersebut tiba di SBT, dan dilakukan pemeriksaan hingga
karatina selama 14 hari, tentu mereka akan menuruti dan menjalankan prosedur
tersebut.
“Saya yakin, keluarga
mereka juga tidak akan keberatan,” timpalnya.
Dia berharap kepada Pemerintah
Daerah Kabupaten SBT, agar memperhatikan kebutuhan ke 14 mahasiswa yang
dipulangkan kembali di Kota Ambon tersebut.
Selain itu anggota
Komisi III DPRD SBT, Hasan Day mengungkapkan kekecewaannya atas perlakuan Tim
Gustu Tugas Penanganan Covid-19 di SBT atas dipulangkannya 14 mahasiswa asal
SBT di Ambon beberapa waktu lalu.
Dirinya juga menyampaikan, Tim Gustu Tugas mesti memberikan bantuan kepada 14 mahasiswa yang saat ini berada di Kota Ambon. Sebab menurutnya, kondisi dampak dari mewabahnya Covid-19 sangat dirasakan oleh dunia, lebih khusus di Kabupaten SBT ini.
“Saya berharap kepada Pemda, agar memberikan intensif kepada mahasiswa-mahasiswa SBT yang berada di luar daerah. Karena kondisi ini dialami semua daerah. Kita tidak bisa mengharapkan warga kita yang berada di luar itu lalu dibiayai oleh pemerintah setempat,” akuinya. (S13)